DEPOK, KOMPAS.com — Setelah didirikan pada 2009, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) hari ini akhirnya siap dioperasikan.
Pengoperasian RSUI ditandai dengan peresmian oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Rabu (13/2/2019) siang.
Nasir berharap melalui kehadiran rumah sakit ini, anak-anak Indonesia yang menempuh pendidikan sebagai dokter dapat melakukan pembelajaran yang baik untuk menjadi dokter yang profesional.
“Mereka (dokter) yang ada untuk melayani publik atau masyarakat ini jangan sampai terjadi gap, baik gap kemampuan maupun gap pelayanan. Dengan demikian, ketersediaan rumah sakit dapat menjadikan dokter profesional,” ucap Nasir saat peresmian.
Baca juga: RSUI Depok Dibuka untuk Umum
Nasir mengatakan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat ini tengah membangun 24 rumah sakit pendidikan di Indonesia.
Dari perkembangan terakhir, sudah ada 12 rumah sakit pendidikan yang dioperasikan, termasuk RSUI.
Fasilitas yang tersedia antara rumah sakit pendidikan satu dan yang lain pun sangat variatif, tergantung kondisi perguruan tinggi masing-masing.
Ia menilai, RSUI memiliki fasilitas yang jauh lebih besar dari rumah sakit pendidikan lainnya.
“Kalau saya lihat, dari fasilitasnya, informasinya sudah terintegrasi sistem manajemen informasi atau hospital system yang sudah baik,” ujar Nasir.
Setelah mengunjungi sejumlah fasilitas di RSUI, ia mengatakan ruang rawat ibu dan anaknya sudah sangat maju karena memiliki ruang perawatan sendiri, tidak seperti rumah sakit pada umumnya yang digabung, baik untuk umum, ibu, dan anak.
“Ini dilakukan agar anak ataupun ibu tidak terkontaminasi penyakit lain dan tidak bersinggungan dengan pasien lain,” ucap Nasir.
Dengan fasilitas pelayanan yang canggih, Nasir menilai layanan harus ditunjang dengan pembiayaan yang murah agar seluruh masyarakat tidak kesulitan untuk berobat.
“Harus terafiliasi dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, harus agar masyarakat tidak terlalu terbebani untuk berobat, khususnya yang tidak mampu. Oleh karena itu, dengan konsep layanan canggih, rumah sakit agar melayani masyarakat primer, parsial, dan sekunder. Semua digabung,” ucap Nasir.
Ia berjanji berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar RSUI dapat didukung oleh BPJS pada tahun ini.
Baca juga: Dibuka untuk Umum, Ini Fasilitas yang Tersedia di RSUI Depok
“Pak Direktur sudah bekerja, komunikasi dengan BPJS. Rektor UI juga sudah berbicara dengan Bu Menteri (Kesehatan). Saya juga akan terus berkoordinasi dengan Kemenkes agar RSUI ini nantinya dapat melayani pasien BPJS,” ucap Nasir.