Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Buka Gerai Pangan Bersubsidi untuk Buruh dan Penerima KJP di Cakung

Kompas.com - 26/02/2019, 13:29 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD Perumda Pasar Jaya membuka gerai pangan bersubsidi di Jalan P Komarudin, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (26/2/2019).

Gerai pangan bersubsidi itu diperuntukan khusus bagi buruh pemegang Kartu Pekerja dan siswa penerima program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, gerai di Cakung ini merupakan gerai pangan bersubsidi pertama yang dibuka atas kerja sama Pemprov DKI dengan serikat pekerja, yakni Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Logam Elektronik dan Mesin (LEM).

Baca juga: Gerai Kewirausahaan Dibuka di Marunda, Warga Bisa Beli Pangan Murah

"Ini kerja sama koperasi LEM dengan Pasar Jaya sehingga para pekerja yang memegang Kartu Pekerja, yang memegang KJP, dan program subsidi lainnya, bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih kecil dibandingkan harga pasar," ujar Anies seusai meresmikan gerai tersebut.

Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta akan membuka lebih banyak lagi gerai pangan bersubsidi di Jakarta untuk mendekatkan para buruh, pemegang KJP, dan penerima subsidi lainnya dengan tempat belanja pangan murah.

Dia meminta serikat pekerja turut membantu Pemprov DKI menentukan lokasi gerai pangan bersubsidi itu.

"Saya sampaikan kepada serikat pekerja, bantu kami menentukan lokasi-lokasi di mana bisa dibangun gerai," kata Anies.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menyampaikan, harga bahan pangan yang dijual di gerai Cakung jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran karena telah disubsidi pemerintah.

Harga daging sapi dijual Rp 35.000 per kilogram, daging kerbau Rp 30.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per 15 butir, beras Rp 30.000 per 5 kilogram, ikan kembung Rp 13.000 per kilogram, dan susu UHT Rp 30.000 per karton (24 pak).

Baca juga: DKI Sediakan Pangan Murah untuk Buruh Bergaji 10 Persen di Atas UMP

"Barang-barang ini adalah barang-barang yang harganya bahkan lebih murah setengahnya atau bahkan di bawah setengah," ucap Arief.

Gerai Cakung ini merupakan jaringan distribusi ke-32 Perumda Pasar Jaya yang telah tersebar di seluruh DKI Jakarta, baik yang berbentuk JakGrosir, Jakmart, Mini DC, Mitra Pap n Mam Store, dan berbagai gerai lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com