Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Tewas Dalam Kebakaran Kapal Nelayan di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 13/03/2019, 06:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal nelayan penangkap cumi-cumi, KM Riki Baru, dilalap api saat berlayar di perairan Kepulauan Seribu, tepatnya di sekitar Pulau Paniki, Senin (11/3/2019) malam lalu.

Direktur Polisi Air Baharkam Polri Brigjen Lotharia Latif mengatakan, tiga orang awak kapal tewas dalam peristiwa tersebut.

"Dalam insiden kebakaran tersebut dilaporkan 14 orang selamat, 3 meninggal dunia dan 1 orang hilang," kata Latif dalam keterangan tertulis, Selasa siang kemarin.

Sebanyak 14 orang korban selamat baru dapat dievakuasi pada Selasa pagi setelah petugas gabungan dari Ditpolair Baharkan Polri serta Kantor SAR Jakarta melakukan upaya pencarian.

Baca juga: Korban Selamat Kapal Terbakar Kepulauan Seribu Ditemukan Terombang-ambing

Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kombes Makhruzi Rahman mengatakan, mereka ditemukan terombang-ambing 21 mil dari lokasi kebakaran.

"Kurang lebih sekitar 21 mil dari lokasi kebakaran. Mereka semua ini berenang. Dari mulai jam 12 malam kami berangkat, jam 7 pagi tadi baru ketemu," kata Makhruzi.

Para korban selamat terombang-ambing di lautan selama berjam-jam dengan mengandalkan pelampung serta serpihan badan kapal yang mengapung di permukaan air.

Komandan Kapal Pelatuk Iptu Erwin Saputra menyebutkan, korban tampak lemas saat dievakuasi petugas. Setelah dibawa ke darat, mereka lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Langsung kami evakuasi ke kapal, langsung kami kasih pertolongan, kami suruh ganti pakaian dan kami kasih minum," ujar Erwin.

Dengar suara ledakan

Gunawan, salah satu awak kapal yang selamat mengatakan ia mendengar bunyi ledakan sebelum api tiba-tiba muncul dan melalap badan kapal.

"Terjadi ledakan dua kali dan itu kami semua mulai panik, sudah nggak tahu harus ngapain, sudah langsung turun semua," ujar Gunawan.

Dari keterangan para korban selamat, api diduga muncul dari mesin radiator yang berada di dalam kapal.

Baca juga: Kesaksian Gunawan, Korban Kebakaran Kapal di Kepulauan Seribu

"Dugaan awal pengisian radiator. Pada saat mengisi radiator tiba-tiba ada percikan api yang menyebabkan kebakaran," kata Makhruzi.

Makhruzi menyebutkan, tiga awak kapal yang tewas tak sempat menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Jenazah ketiganya ditemukan oleh petugas SAR di dalam kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com