Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Penusuk Penumpang Transjakarta Dapat Bisikan 'Roh Halus'

Kompas.com - 14/03/2019, 17:10 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin AR menyebut, pelaku penusukan bernama Sudirman (52) mengaku mendengar bisikan 'roh halus' sebelum melakukan penusukan kepada ES (29), seorang penumpang bus transjakarta di Halte BKN, Cawang, Jakarta Timur.

Bisikan itu didengarnya saat ia menaiki kereta dari Bogor. Saat itu, pelaku melihat seorang perempuan duduk sambil mengangkat satu kakinya di kereta.

"Sebenarnya hal itu juga dia lihat sejak perjalanannya dari Bogor. Pelaku melihat ada perempuan mengangkat kaki. Lalu semacam ada yang bisikin dia, 'Itu sebelahmu tidak sopan', begitu," kata Nurdin, Kamis (14/3/2019).

Baca juga: Pelaku Tusuk Penumpang Transjakarta karena Kesal Lihat Korban Duduk Angkat Kaki

Ketika tiba di dalam Halte BKN, Cawang, Jakarta Timur, ia kembali melihat seseorang melakukan hal yang sama saat duduk di sebelahnya.

Bisikan roh halus itu semakin keras terdengar di telinganya sehingga ia tersulut emosinya.

"Jadi dia semakin terhina ketika melihat pemuda itu mengangkat kaki juga. Ada trauma tersendiri yang sudah lama. Semacam ada bisikan makhluk halus yang bilang ke dia bahwa orang di sebelah kamu sedang menghinamu, itu yang dia akui," ucapnya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sebanyak tiga orang saksi terkait kasus tersebut.

Korban penusukan ES mengalami luka sayat di kaki kirinya.

Sementara itu, seorang petugas bus transJakarta Hery Sunardi mengatakan, pelaku sempat berteriak dan membuat para penumpang yang menunggu di halte kaget dan ketakutan.

Baca juga: Kronologi Penusukan Penumpang Transjakarta di Halte BKN Cawang

"Tadi saya sedang berjaga di sana, korban sedang duduk di pojokan halte dia memainkan HP dan posisi tersangka di sebelahnya sambil diangkat kakinya," jelas Hery.

"Karena kakinya korban tersenggol tersangka, secara spontan tersangka berteriak 'turunin enggak kakinya', sambil mengeluarkan pisau dan nusuk kaki korban di kaki kiri tiga kali," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com