Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Ricuh, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Kena Bogem Mentah

Kompas.com - 18/03/2019, 16:52 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sidang kedua kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi dengan terdakwa Haris Simamora berakhir ricuh, Senin (18/3/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pengadilan Negeri Bekasi, Haris dibawa keluar ruangan usai menjalani sidang. 

Saat dibawa keluar, Haris dihadang sejumlah anggota keluarga korban.

Baca juga: Selain Pembunuhan Berencana, Haris Simamora Didakwa Pasal Pencurian

Keluarga korban meminta izin untuk dapat mengambil foto Haris sebelum dibawa keluar.

Petugas keamanan kemudian memberi kesempatan keluarga korban untuk memfoto Haris. 

Kericuhan dimulai ketika salah satu anggota keluarga korban memukul kepala Haris. 

Baca juga: Haris Simamora Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Satu Keluarga di Bekasi

"Bapak enggak boleh begitu, enggak boleh begitu, Pak," kata petugas keamanan yang mengawal Haris, Senin. 

"Kenapa tidak boleh? Saya mau foto sebentar. Coba kalian pikir kalau keluarga bapak yang ada di sini terjadi seperti itu, Bapak terima enggak? Coba terima enggak?," kata pria yang memukul Haris. 

"Saya bukan ingin membunuh dia, saya cuma mau foto biar kami lihat orangnya jelas," ujarnya. 

Baca juga: Posisi Haris Simamora Diduga Diketahui dari Transaksi Pulsa

Keluarga korban mengaku kecewa karena tidak diberitahu penyelenggaraan sidang perdana pada pekan lalu. 

"Sidang pertama kami tidak dikasih tahu, tetapi setelah ini, kami akan kawal terus, supaya (Haris) dihukum seberat-beratnya," ujar anggota keluarga korban lainnya. 

Adapun, sidang kedua beragendakan pembacaan eksepsi atau pembelaan dari pihak terdakwa.Baca juga: Sebelum Mendaki Gunung, Haris Simamora Titipkan Mobil Diperum di Sebuah Kontrakan

Sebelumnya, Haris telah menjalani sidang perdana beragendakan pembacaan dakwaan jaksa, Senin (11/3/2019). 

Haris didakwa membunuh keluarga Daperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat pada 12 November 2018.

Haris membunuh keluarga Daperum karena merasa sakit hati.

Baca juga: Haris Simamora Sempat Terdiam Usai Bunuh Keluarga Diperum di Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com