Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: Ratna Sarumpaet Sudah Sepuh, Lihatlah Masa Lalunya...

Kompas.com - 04/04/2019, 13:06 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta masyarakat tidak sekadar melihat Ratna Sarumpaet sebagai terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks saja.

Namun, masyarakat juga perlu melihat perjuangannya sebagai pembela rakyat kecil.

"Saya mengingatkan, beliau (Ratna Sarumpaet) itu sudah sepuh, lihatlah masa lalunya. Masa lalunya itu penuh perjuangan membela rakyat kecil. Kemudian juga tokoh perempuan yang berdiri di depan membela mereka kaum duafa, kecil, dan termarjinalkan," kata Amien seusai persidangan kasus penyebaran hoaks di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Ratna Sarumpaet: Saya Minta Maaf Pak Amien, Whats Going On...

Selain itu, ia mengaku prihatin melihat Ratna yang sudah tua dan masih harus berurusan dengan hukum.

"Ya, di usia yang sudah lanjut tersebut beliau masih terkena musibah seperti ini. Tadi waktu bersalaman, beliau juga sampaikan, 'Pak Amien, sampai sekarang saya masih tidak tahu mengapa saya bisa seperti itu'," ujarnya. 

Menurut Amien, kebohongan yang dilakukan Ratna kemungkinan disebabkan adanya dorongan kekuatan metafisik.

Baca juga: Usai Dengar Kesaksian, Ratna Sarumpaet Sebut Amien Rais Negarawan

"Siapa tahu ada kekuatan ekstra fisik yang kemudian membuat Ratna Sarumpaet terperosok. Namun, sekarang dia sudah kembali normal," kata Amien. 

Adapun, sidang ketujuh kasus hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet mendatangkan empat orang saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sidang dimulai sejak pukul 09.30 dengan mendengarkan keterangan saksi pertama yaitu Amien Rais.

Baca juga: Saksi Sebut Pernah Ada Unjuk Rasa Tuntut Penganiaya Ratna Sarumpaet Ditangkap

Dalam sidang tersebut, Ratna sempat bersalaman dengan Amien dan mengucapkan permintaan maafnya.

"Saya minta maaf Pak Amin, Whats going on, itu juga masih menjadi pertanyaan buat saya. saya sekali lagi minta maaf," kata Ratna. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com