JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah 2019 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019) pagi. Dalam sambutannya, Anies menyebutkan perlu strategi khusus dalam mengelola sistem kesehatan di Jakarta.
"Jakarta memiliki kekhasan yang agak berbeda dibandingkan tempat-tempat lain," kata Anies.
Ia berkaca pada fenomena perkembangan masyarakat global yang diperkirakan akan lebih banyak tinggal di perkotaan pada 2050.
Menurut Anies, Jakarta justru sudah sejak lama mengalami fenomena itu.
Baca juga: Kasus Bayi Debora Harus Jadi Momentum Perbaiki Sistem Kesehatan
"Diperkirakan tahun 2050, dua pertiga dari penduduk dunia akan tinggal di kota. Indonesia sejak tahun 2009, lebih banyak masyarakat tinggal di kota daripada di desa. Itu 10 tahun yang lalu. Karenanya, kota adalah fokus dan mesin transformasi masyarakat," kata dia.
Anies juga menyertakan data bahwa Jakarta sebagai megapolitan sebetulnya tergabung dalam U-20, yang berisikan kota-kota besar dunia. Ia menilai, mestinya indikator-indikator sosial di Jakarta dapat mengimbangi capaian indikator ekonominya.
"Kita anggota G20, anggota U20. Termasuk salah satu kota yang besar dalam konstelasi dunia. Indikator ekonominya kita urutan ke-16 dunia. Indikator kesejahteraan sosial, nah, di sini kita punya problem," ucapnya.
"Masuk indikator kesehatan, indikator pendidikan, indikator kemiskinan, indikator ketimpangan, kita berada di bawah," kata Anies.
Anies menganggap, perlu pola pikir berbeda guna membereskan sistem kesehatan Ibukota, khususnya terkait ketimpangan penerimaan layanan.
"Di dalam pertemuan G20, U20, kesimpulannya sama. Perbedaan antar kota besar mengecil. Perbedaan antar negara mengecil. Tapi perbedaan di dalam kota melebar. Perbedaan di dalam negara melebar. Ini juga kita alami di Jakarta bukan?" katanya
Masalah ketimpangan penerimaan layanan menjadi pekerjaan rumah meskipun jumlah rumah sakit, klinik, dan tenaga kesehatan cukup memadai di Jakarta.
"Karena itu, saya menilai pertemuan ini menjadi sangat strategis, karena saya ingin mengajak semuanya, mari memikirkan sistem kesehatan perkotaan yang memiliki karakter berbeda dengan wilayah pedesaan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.