JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar mesin tiket otomatis alias vending machine MRT telah berfungsi hingga hari ini.
Pada Senin (15/4/2019) mendatang, rencananya mesin tiket otomatis bakal berfungsi secara menyeluruh.
Sebelumnya, pembelian tiket sekali jalan menggunakan mesin otomatis serupa juga sudah diterapkan di berbagai stasiun kereta rel listrik (KRL) sejak akhir 2015. Meski begitu, terdapat sejumlah perbedaan antara mesin tiket otomatis pada stasiun MRT dengan KRL.
Berikut sejumlah perbedaan yang dirangkum Kompas.com:
Tidak melayani refund
Mesin tiket otomatis MRT tidak dilengkapi dengan fitur refund atau pengembalian biaya deposit sebesar Rp 15.000 yang ditaruh ketika pembelian tiket sekali jalan.
Baca juga: Penumpang MRT, Perhatikan Hal Ini sebelum Gunakan Vending Machine!
Hal ini berbeda dengan mesin tiket otomatis KRL. Pada mesin otomatis KRL, penumpang dapat mengambil biaya deposit kartu sekali jalan sebesar Rp 10.000.
Akibatnya, penumpang MRT yang hendak melakukan refund mesti mengantre di loket khusus yang telah tersedia di tiap stasiun MRT.
Tidak menerima pecahan Rp 2.000
Mesin tiket otomatis MRT hanya menerima pecahan uang kertas Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, sedangkan untuk uang koin mesin hanya menerima pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Pecahan yang tidak diterima ialah uang kertas Rp 2.000.
Kamaluddin menyebut, pecahan Rp 2.000 seringkali lusuh, sedangkan mesin tiket otomatis MRT tak dapat menerima pecahan uang kertas yang sudah lusuh.
“Yang paling sering lecek, lusuh, itu kan Rp 2.000, ya. Jadi, lebih baik pakai uang koin saja,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com Jumat (12/4/2019) siang.
Baca juga: Mesin Tiket Otomatis MRT Mulai Difungsikan
Meski begitu, mesin tiket otomatis MRT menerima pecahan Rp 50.000, sedangkan mesin tiket otomatis KRL mentok di Rp 20.000.
Namun, ada baiknya menggunakan pecahan yang lebih kecil sebab stok uang kembalian di mesin tiket otomatis MRT kerap habis.
Tidak melayani pembelian tiket pulang-pergi (PP)