Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang MRT, Perhatikan Hal Ini sebelum Gunakan Vending Machine!

Kompas.com - 12/04/2019, 12:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Ira Fauziah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagian besar mesin tiket otomatis alias vending machine MRT telah difungsikan hingga Jumat ini. Nantinya, mesin tiket otomatis bakal berfungsi secara menyeluruh per Senin (15/4/2019).

Tiket yang diperoleh dari mesin ini tetap merupakan tiket sekali jalan alias single trip ticket. Penumpang tetap perlu menaruh deposit sejumlah Rp 15.000 di luar ongkos perjalanan.

Keberadaan mesin ini terbilang penting guna mengurai antrean loket yang seringkali mengular panjang.

Meski begitu, ada sejumlah hal yang sebaiknya diperhatikan penumpang MRT yang hendak mencoba membeli tiket melalui mesin otomatis ini, supaya proses pembelian tiket sanggup berlangsung dengan cepat dan nyaman.

Berikut Kompas.com merangkum beberapa di antaranya:

Jumlah uang kembalian kerap habis

Salah satu kendala utama yang terjadi pada pengoperasian mesin tiket otomatis MRT sampai hari ini ialah jumlah uang kembalian yang kerap habis. Oleh karenanya, sebaiknya penumpang MRT membawa uang pas ataupun pecahan yang tidak terlalu besar.

“Di beberapa stasiun besar, kalau ada mesin yang tidak berfungsi, itu biasanya akibat uang kembaliannya habis,” ujar Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2019).

“Apalagi sekarang masih masa diskon 50 persen, otomatis uang kembalian yang keluar makin banyak, kan,” imbuhnya melalui sambungan telepon.

Baca juga: Mesin Tiket Otomatis MRT Mulai Difungsikan

Tak semua pecahan rupiah dapat terbaca

Mesin tiket otomatis MRT hanya dapat membaca sejumlah pecahan rupiah. Untuk uang kertas, mesin hanya menerima pecahan Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, sedangkan untuk uang koin mesin hanya menerima pecahan Rp 1.000 dan Rp 500.

Tampilan layar mesin tiket otomatis MRT.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Tampilan layar mesin tiket otomatis MRT.

Hal ini cukup penting diperhatikan, sebab memasukkan pecahan rupiah yang tak terbaca oleh mesin akan menyita waktu. Mesin akan memuntahkan lagi uang pecahan yang tak terbaca.

Baca juga: Kata Dirut MRT soal Tak Ada Kursi di Unpaid Area Stasiun

Hindari uang yang sudah lusuh

Pecahan uang berapa pun tidak akan terbaca oleh mesin tiket otomatis jika teksturnya sudah lusuh. Kadang-kadang, pecahan uang kertas yang terlipat-lipat juga tidak terbaca.

Penumpang tak perlu gusar bila pecahan uang yang dimiliki terlalu kecil, sebab mesin tiket otomatis sanggup menerima maksimal 15 koin atau uang kertas.

Baca juga: Pemkot Tangsel Pun Tergiur Wilayahnya Dilintasi MRT...

Tidak melayani tiket PP, namun melayani top-up

Berbeda dengan mesin tiket otomatis yang terdapat di stasiun KRL (kereta rel listrik), mesin tiket otomatis MRT tidak melayani pembelian kartu sekali jalan pulang-pergi (PP). Itu berarti, penumpang yang pergi dari titik A ke B perlu membeli lagi tiket sekali jalan apabila hendak kembali dari titik B ke A.

Meski begitu, penumpang dapat menyimpan kartu sekali jalan tersebut untuk kemudian melakukan isi ulang. Dengan begini, penumpang tak perlu repot mengantre untuk refund deposit Rp 15.000 yang masih terdapat di dalam tiket.

Baca juga: Pemkot Tangsel Pun Tergiur Wilayahnya Dilintasi MRT...

Tidak dapat refund

Mesin tiket otomatis MRT tidak dilengkapi dengan fitur refund atau pengembalian biaya deposit sebesar Rp 15.000 yang ditaruh ketika pembelian tiket sekali jalan. Penumpang yang hendak melakukan refund mesti mengantre di loket khusus yang telah tersedia di tiap stasiun MRT.

Baca juga: Ada Air Keran yang Bisa Diminum Secara Gratis di Stasiun MRT Blok M

Tombol bantuan

Sebetulnya, penumpang yang akan membeli tiket melalui mesin ini tinggal mengikuti panduan yang tayang di layar mesin. Akan tetapi, penumpang dapat menekan tombol bantuan yang terletak di sisi kiri layar untuk memanggil petugas untuk memandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com