Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramainya Terminal Tanjung Priok Malam Hari, Sejumlah Warga Pulang Kampung untuk Nyoblos

Kompas.com - 16/04/2019, 22:48 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Tanjung Priok Mulya menyebutkan terjadi lonjakan penumpang di terminal tersebut sampai 50 persen malam ini.

Hal itu disampaikan Mulya ditemui di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/4/2019).

Menurut Mulya kebanyakan penumpang hendak menuju ke Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kebanyakan penumpang menuju ke Pekalongan, Purwokerto dan Yogyakarta," kata Mulya.

Untuk mengatasi kepadatan penumpang itu Mulya sudah berkoordinasi dengan para pemilik armada bis untuk menurunkan 22 bus tambahan. Lonjakan penumpang menurut Mulya terjadi sejak pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Setelah Nyoblos, Gratis Masuk Museum Bahari dan Rumah Si Pitung

"Lonjakan terjadi sejak jam pulang kerja tadi. Kami sudah berkoordinasi dengan perusahaan pemilik armada bus untuk menambahkan unit. Tadi sudah ada 15 unit bus tambahan datang, nanti akan ada 7 unit lagi," terangnya.

Mulya menyebutkan terdapat beberapa alasan terkait lonjakan penumpang bus di Terminal Tanjung Priok.

"Pertama penumpang pulang untuk Pemilu besok, kedua ziarah ke kubur jelang bulan ramadhan, tiga kondisi tol macet total, diperkirakan malam ini cukup padat karena besok sudah pemilu," papar Mulya.

Seorang penumpang bernama Yohana (25) asal Bandung mengaku hendak kembali untuk jalankan pemilu besok. Ia sekaligus mengambil cuti hingga hari Minggu.

"Saya harus kembali ke Bandung karena besok nyoblos di sana. Di rumah sampai hari Minggu, jadi Senin sudah kembali ke Jakarta," sebutnya.

Warga lain bernama Adi (27) asal Purwokerto juga menyampaikan alasan yang sama. Ia kembali karena tidak sempat mengurus surat A 5 untuk pindah tempat pemilihan.

"Saya milih di rumah aja, sekalian ketemu keluarga dan silaturahim. Karena nanti baru ketemu lagi waktu Lebaran," tuturnya.

Sementara warga asal Yoyakarta, Andreas (27) memilih menggunakan bus karena kehabisan tiket kereta api. Dirinya pulang untuk pemilu sekaligus hari raya Paskah.

"Pemilu kan besok, tapi harusnya Kamis sudah masuk lagi, saya sekalian ambil cuti untuk merayakan hari Paskah. Pulangnya mendadak, jadi sudah kehabisan tiket kereta api," ucap Andreas.

m

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com