Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Masih Terendap Lumpur, Ratusan Warga Pengadegan Bertahan di Pengungsian

Kompas.com - 27/04/2019, 17:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 133 warga RT 008 RW 001 Kelurahan Pengadegan masih bertahan di lokasi pengungsian di Rusunawa Pengadegan, Jakarta Selatan pada Sabtu (27/4/2019) sore.

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pengadegan Nikmah Sadik mengatakan, para pengungsi masih bertahan karena air belum sepenuhnya surut dari rumah-rumah mereka.

"Rumah-rumahnya sudah enggak banjir cuma lembab saja rumahnya jadi mereka masih bersih-bersih, itu ada 133 jiwa terdiri dari 36 KK yang masih berada di sini," kata Nikmah di Kantor Lurah Pengadegan.

Baca juga: Banjir, 1 Jembatan dan 5 Rumah Hanyut di Empat Lawang Sumsel

Nikmah menuturkan, jumlah pengungsi yang bertahan di Rusunawa Pengadegan sudah berkurang. Pada Jumat kemarin, jumlah pengungsi di sana mencapai angka 320 jiwa.

Para pengungsi kini hanya memenuhi area selasar di lantai dasar rusunawa. Sebelumnya, pengungsi berada di tiga lantai rusunawa.

Lina Galingging, seorang pengungsi, menyebut dirinya masih menunggu endapan lumpur di rumahnya dibersihkan oleh petugas.

"Rumah saya kemarin sudah sampai tertutup air sekarang sudah surut tapi lumpurnya masih banyak. Kita masih nunggu pemadamnya yang mau bantuin nyemprot," ujar Lina.

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Bengkulu, Fasilitas Umum di 8 Kabupaten Rusak

Oleh karena itu, Lina dan warga lainnya memilih bertahan di pengungsian hingga Minggu besok sambil menunggu banjir surut sepenuhnya.

Diberitakan sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mencatat masih ada 17 titik banjir di wilayah DKI Jakarta hingga Sabtu siang, salah satunya adalah RW 01 Pengadegan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com