JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Daulat Rakyat berunjuk rasa di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Massa yang mayoritas mengenakan kostum berwarna hitam tersebut datang membawa keranda mayat yang dibalut kain hitam. Keranda mayat tersebut bertuliskan "Telah Mati Demokrasi".
Mereka juga membawa papan bertuliskan "kejujuran keadilan vs bodoh serakah curang" dan "persekusi hukum terhadap rakyatnya sendiri apa sesuai perundangan?".
Baca juga: Demo di Depan Bawaslu, Massa Gerakan Daulat Rakyat Bawa Keranda Demokrasi
Koordinator GDR Sangap Surbakti mengatakan, keranda mayat itu dibawa sebagai simbol matinya demokrasi di negara ini.
Mereka juga menuntut agar tidak adanya kecurangan dalam pemilu ini.
"Ini gerakan sosial. Kami tidak akan berhenti karena demokrasi telah dibajak rezim saat ini. Bawaslu telah dihancurkan, demokrasi dihancurkan Bawaslu dan KPU," ucap Sangap di depan Bawaslu RI, Rabu (15/5/2019).
Baca juga: Massa Relawan Parpol Demo di Kantor KPU Jakarta Utara
Mereka juga meminta agar kekuasaan demokrasi tertinggi dikembalikan kepada rakyat, atau bukan kepada kubu 01 atau 02.
"Kami akan ambil mandat dari mereka. Karena kekuasaan tertinggi ada di rakyat. Ini kami terhimpun dari seluruh masyarakat. Bukan dari 01 atau 02," kata dia.
Meski ada unjuk rasa di depan Bawaslu, lalu lintas terpantau lancar.
Massa yang melakukan unjuk rasa hanya menggunakan setengah ruas jalan sehingga pengendara masih bisa melintas dengan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.