Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Harun Rasyid Tewas akibat Kerusuhan 22 Mei 2019, Ini 5 Faktanya

Kompas.com - 31/05/2019, 13:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com –  Harun Rasyid, seorang remaja berusia 15 tahun diketahui menjadi salah satu korban tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta beberapa waktu lalu. Tewasnya Harun menjadi pertanyaan banyak pihak, mengingat usianya yang tergolong masih belia.

Anak kedua dari tiga bersaudara asal Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini akhirnya diketahui meninggal akibat tembakan peluru tajam yang mengenai dada sebelah kirinya.

Berikut lima fakta kematian Harun Rasyid yang berhasil terhimpun:

1. Menonton kerusuhan

Berdasarkan keterangan teman Harun, Angga, ia mengaku diajak oleh korban untuk melihat kerusuhan yang saat itu tengah terjadi di sekitar Slipi pada Rabu (22/5/2019) sore.

"Dia siang sampai malam sama saya. Siang Harun ngajakin ke warteg, habis itu Harun ngerencanain ke sana, ngajak ke sana. Dia bilang, 'Ayo kita lihat di Slipi yang perang’," kata Angga menirukan ajakan Harun.

Harun sempat terkena lemparan gas air mata petugas di bagian pahanya. Angga pun mengajaknya menjauh untuk mengobati luka tersebut. Namun, Harun ingin kembali ke lokasi kerusuhan 22 Mei dan kembali menyaksikan apa yang terjadi meskipun hari sudah petang.

Keduanya pun kembali ke lokasi, namun pada pukul 22.00 Angga kehilangan jejak Harun. Mereka terpisah.

Sementara itu, ayah Harun, Didin Wahyudin, menyebut anaknya tidak kembali ke rumah pada Rabu malam.

Baca juga: Polisi Investigasi Kematian Harun Rasyid, Remaja yang Tewas Saat Kerusuhan 22 Mei

2. Disangka korban pemukulan

Video pemukulan seorang pria oleh anggota Brimob saat kerusuhan 22 Mei 2019 yang beredar di media sosial.Twitter: Anggrek Wulan Video pemukulan seorang pria oleh anggota Brimob saat kerusuhan 22 Mei 2019 yang beredar di media sosial.
Sebelum keberadaannya diketahui dengan pasti, media sosial diramaikan dengan sebuah video pemukulan yang dilakukan anggota polisi di dekat Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Obyek pemukulan dalam video awalnya diduga kuat sebagai sosok Harun. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Dedi Prasetyo membantah sosok yang dipukuli tersebut adalah Harun.

Meski demikian, ia membenarkan kejadian dalam video benar terjadi di Kampung Bali.

“Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," kata Dedi, Sabtu (25/5/2019).

A, sudah diamankan kepolisian karena dianggap sebagai salah satu provokator massa dalam aksi ricuh itu.

Baca juga: Pria dalam Video Viral Dipukuli Polisi Bukan Harun Rasyid..

3. Diketahui meninggal dunia

Barulah pada keesokan harinya, pada Kamis (23/5/2019) pagi, teman Harun, Angga, mendapat kabar pada bahwa kawan yang mengajaknya melihat aksi kericuhan kini telah meninggal dunia.

Kabar serupa juga diterima oleh ayah Harun. Didin menerima informasi bahwa anaknya meninggal dunia di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com