Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Kota Tangerang Dapat Sertifikat RS Syariah, Apa Artinya?

Kompas.com - 10/06/2019, 20:31 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang pada Maret 2019 mendapat sertifikat sebagai rumah sakit syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Ini menjadikan RSUD Kota Tangerang sebagai RS Syariah pertama di Jawa setelah Aceh.

Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) bekerja sama dengan DSN-MUI yang menentukan status RS syariah.

"RS syariah memiliki 3 Indikator mutu wajib syariah yaitu pertama, pasien sakaratul maut terdampingi dengan talqin. Kedua, mengingatkan waktu shalat bagi pasien dan keluarga. Ketiga, pemasangan kateter sesuai gender (yang lelaki dipasang perawat lelaki demikian juga sebaliknya)," kutip Mukisi di situs web mereka.

Baca juga: Viral Imbauan Pasien Ditunggui Mahram di RSUD Tangerang, Ini Kata Dinkes

Selain itu, ada 8 indikator standar pelayanan minimal yang harus dimiliki oleh RS syariah, di antaranya membaca "bismillah" pada pemberian obat dan tindakan. Lalu, hijab untuk pasien Muslim wanita.

"Selanjutnya, mandatory training untuk fikih pasien, adanya edukasi islami (leaflet atau buku kerohanian), pemasangan EKG sesuai gender," tulis kutipan tersebut.

Syarat lainnya, pemakaian hijab menyusui, pemakaian hijab di kamar operasi, penjadwalan operasi elekif (terencana) atau tidak berbarengan dengan waktu shalat.

Beberapa pasien nampak menunggu di depan ruang pendaftaran RSUS Tangerang, Rabu (27/2/2019). Mulai hari ini pukul 06.00 WIB RSUD Tangerang sudah membuka layanan kesehatannya untum masyarakat dengan membuka 18 poliklinik. KOMPAS.com/ TATANG GURITNO Beberapa pasien nampak menunggu di depan ruang pendaftaran RSUS Tangerang, Rabu (27/2/2019). Mulai hari ini pukul 06.00 WIB RSUD Tangerang sudah membuka layanan kesehatannya untum masyarakat dengan membuka 18 poliklinik.

Adapun RSUD Kota Tangerang telah memenuhi syarat tersebut sehingga dikategorikan sebagai RS syariah.

"Secara global kami sudah memenuhi delapan syarat RS syariah itu, walaupun belum 100 persen syariah," kata Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Tangerang Lulu Faradis saat ditemui Kompas.com, Senin (10/06/2019).

Menurut dia, ide ini berawal dari visi dan misi Wali Kota Tangerang mengenai kota berakhlak mulia. "Jadi, direktur kami termotivasi untuk membuat RS syariah," kata Lulu.

Baca juga: Pengumuman agar Pasien Ditunggui Mahram atau Sesama Jenis di RSUD Kota Tangerang Telah Dicopot

Ia mengatakan, tujuan RS berbasis syariah yakni meningkatkan kenyamanan pasien, salah satunya menjaga aurat pasien dengan menyediakan fasilitas seperti hijab khusus ibu menyusui.

"Juga, keamanan dan kenyamanan ketika pasien ditangani oleh perawat yang juga sesama jenis," ucap Lulu.

"Contoh lain, kita menyediakan sandal untuk di toilet agar menjaga kesucian pasien selama di toilet, ini kan menjaga agar steril," kata dia lagi.

Sementara itu, terkait imbauan penjaga pasien harus mahram atau gender yang sama dengan pasien, Lulu menyatakan bahwa imbauan tersebut tidak wajib. Imbauan ini menjadi perbincangan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com