Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nelayan Terbalik di Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Selamat

Kompas.com - 04/07/2019, 18:39 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal nelayan KM Sinar Mulya terbalik di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (7/4/2019) sekitar pukul 08.15 WIB.

Musibah terjadi karena kondisi cuaca buruk yang berakibat terbatasnya jarak pandang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hendra Sudirman mengatakan, peristiwa bermula saat KM Sinar Mulya selesai mencari ikan dan ingin menjual hasil tangkapan ke Pulau Panggang.

“Kemudian dalam perjalanannya karena cuaca yang berkabut serta penglihatan yang terbatas, kapal pun kandas di karang sekitar Pulau Karya,” ujar Hendra dalam keterangannya, Kamis, seperti dikutip Warta Kota.

Nahkoda KM. Sinar Mulya Mindi (40) dan para penumpang, yakni Arif (35), Sait (30), dan Isna (28) berusaha melepaskan diri dari karang.

Namun, upaya itu tidak berhasil hingga akhirnya kapal terbalik setelah dihempas ombak.

“Mereka lalu menghubungi pihak terkait untuk meminta pertolongan dan evakuasi,” ujarnya.

Unsur Tim SAR gabungan dari Pos SAR Kepulauan Seribu, Damkar Kepulauan Seribu, Pos TNI AL Pulau Karya, Koramil Kepulauan Seribu dan Nelayan Pulau Panggang langsung meluncur ke lokasi melakukan upaya pertolongan.

Menurut Hendra, jarak yang tidak terlalu jauh dengan Pos SAR Kepulauan Seribu membuat seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan selamat sekira pukul 09.40 WIB.

“Seluruh penumpang sudah berhasil dievakuasi menuju Pulau Panggang dalam kondisi selamat. Selanjutnya peristiwa itu ditangani oleh pihak terkait,” ujarnya. (Junianto Hamonangan)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Terkendala Cuaca Buruk, Kapal Nelayan Terbalik di Kepulauan Seribu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com