Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak yang Dipeluk Tompi Akui Senang Jadi Artis Dadakan

Kompas.com - 09/07/2019, 17:26 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yanti Susan atau akrab disapa Omah Susan mengaku tak menyangka video perseteruannya dengan wanita muda bernama Pulida bisa viral dan ramai diperbincangkan.

Omah Susan mengatakan, ia mengatahui videonya telah jadi perbincangan publik dari keponakannya. Sebab, ia sendiri jarang menggunakan aplikasi media sosial, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, atau bahkan YouTube.

Omah Susan awalnya sempat tak percaya bahwa ia bisa dikenal luas gara-gara videonya viral di media sosial.

Omah Susan mengaku senang dan besyukur. Sejak videonya viral, dirinya sering diundang ke berbagai stasiun televisi.

Baca juga: Emak-emak yang Dipeluk Tompi Sudah Maafkan Wanita Muda Lawan Berantemnya

"Wah bersyukur ya Puji Tuhan saya bisa banyak dikenal banyak orang, jadi kayak artis," ucap Omah Susan di Taman Amir Hasim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).

Namun, viral videonya di media sosial juga mendapat tanggapan negatif dari sejumlah warganet.

"Banyak yang mengira kalau peristiwa kemarin itu settingan tau, mereka bilang omah-omah itu diatur ya?" ujarnya.

Menanggapi hal itu, Omah Susan langsung menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi.

"Iya pada bilang settingan padahal saya aja tidak kenal (dengan wanita yang di dalam video bernama Pudila)," kata Omah Susan.

Meski demikian, Omah turut berterima kasih kepada Tompi dan Glenn Fredly karena membuatnya terkenal menjadi seperti sekarang.

"Makasih ya Tompi dan Glenn, semoga kalian sukses selalu ya. Tuhan memberkati kalian," tutupnya.

Adapun sebelumnya, sebuah video mendadak viral yang merekam perseteruan dua wanita di stasiusn MRT Bunderan HI beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cerita Omah Susan Berantem Ketika Tompi dan Glenn Bernyanyi di Stasiun MRT

Video ini pertama kali diunggah di akun Youtube Nara-Z pada tanggal 1 Juli 2019.

Dalam video ini, kedua wanita itu tengah menonton saat Tompi dan Glenn Fredly bernyanyi di Stasiun MRT Bundaran HI.

Saking hebohnya menonton dan antusias merekam aksi kedua penyanyi terkenal itu, di video terlihat mereka saling dorong.

Saling dorong itu membuat emak-emak di dalam video itu menegur wanita muda yang menyenggolnya saat itu.

Perseteruan mereka berakhir ketika Tompi memeluk emak-emak yang saat itu mengenakan baju hijau dan kacamata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com