Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Garuda Indonesia, Youtuber Rius Vernandes Trauma untuk Kembali Review Maskapai

Kompas.com - 18/07/2019, 19:19 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Youtuber Rius Vernandes yang dilaporkan karena kasus menu tulis tangan mengaku trauma setelah mengalami kejadian tersebut. Ia mengaku trauma setelah dituntut oleh Serikat Garuda Indonesia atas unggahannya itu.

Bahkan, rasa trauma itu berdampak pada rasa fokus terhadap pekerjaannya.

"Pasti agak trauma kalau dari kerjaan kan saya punya bisnis dan dari situ enggak bisa bekerja. Semenjak pulang belum bisa kerja dari kemarin sampai sekarang enggak bisa fokus juga kalau emang bisa kerja," ucapnya di Hotel Da Vinci, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).

Selain itu, ia merasa trauma jika nantinya membuat review tentang maskapai maupun suatu perusahaan akan mendapat tuntutan yang sama jika dirasa kurang berkenan.

Baca juga: Youtuber Rius Vernandes Sudah Bertemu Garuda Indonesia, Kasus Akan Diselesaikan Kekeluargaan

"Saya terus trauma sih saya takutnya kalau lain kali mau ngapa-ngapain buat review harus pikir dua kali. Maksudnya dari saya pun kalau ketemu kejadian seperti ini lagi, menerima service yang kurang baik dari airlines malah saya yang dihujat masyarakat," ungkap Rius.

Sementara itu, pengacara Rius, Abraham Sriwidjaja mengatakan adanya pelaporan kepada pihak berwajib ini membuat Rius takut untuk keluar rumah. Bahkan, pekerjaannya menumpuk hingga harus diselesaikan lebih keras belakangan ini.

"Karena Rius tidak suka ribut. Dia pertama kali dilaporkan tidak bisa keluar rumah dua hari. Sampai kerjaan numpuk, ketemu saya muka pucet. Anak umur 25 tahun dilaporkan oleh perusahaan BUMN, Tbk lagi. Saya rasa gimana ya gitu," tambahnya.

Baca juga: Laporan Garuda Indonesia terhadap Dua YouTuber Kini Berbuah Kritik

Diketahui, masalah ini berawal dari unggahan rius di Instagram Story-nya @rius.vernandes pada Sabtu (13/7/2019) malam. Kala itu, ia mengunggah foto kartu menu kelas bisnis maskapai penerbangan

Garuda Indonesia rute Sidney-Denpasar yang hanya berupa tulisan tangan di atas selembar kertas.

Dalam foto itu, ia menambahkan keterangan "Menu yang dibagiin tadi di Business Class @garuda.indonesia tadi dari Sydney-Denpasar. Menunya masih dalam percetakan Pak."

Beberapa jam kemudian @rius.vernandes kembali mengunggah sebuah foto yang menggambarkan ruang customer service milik Garuda Indonesia. Dalam unggahannya akun ini menambahkan keterangan:

"Intinya Garuda Indonesia minta maaf soal ini. Aduh asli gue juga enggak marah atau bagaimana. Gue cuma sedang menjalankan job gue sebagai reviewer pesawat. Share apapun yang terjadi di pesawat. Gitu doang," tuturnya.

Beberapa hari kemudian Rius beserta satu Youtuber lainnya Elwiyana Monica diporkan ke polisi.

"Benar. Ada laporan dari Garuda dan saat ini kami mengundang para saksi untuk didengar keterangannya," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Victor Togi Tambunan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019).

Namun belakangan diketahui bahwa yang melaporkan Rius dan Elwiyana adalah Serikat Karyawan Garuda Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com