Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Pendemo IMB Reklamasi Terlibat Saling Dorong di Halaman Balai Kota

Kompas.com - 23/07/2019, 17:24 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi dan unjuk rasa di Balai Kota, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/7/2019).

Pantauan Kompas.com, pendemo memasuki halaman Balai Kota, tepatnya di perbatasan Kantor Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta.

Pendemo ini membawa spanduk dan toa atau pengeras suara. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membatalkan atau mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) di pulau D reklamasi.

Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Dana Reklamasi, KPK Sidak Perusahaan Tambang

Namun, pendemo langsung diadang petugas pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota dan pamdal DPRD DKI.

Mereka terlibat aksi saling dorong, lantaran pendemo yang memaksa masuk ke dalam gedung Balai Kota.

"Kami ingin ke dalam untuk menyampaikan aksi masyarakat Jakarta terkait IMB ini bermasalah," ucap sang orator.

"Ya sudah tapi enggak bisa di sini," jawab seorang petugas pamdal.

Baca juga: Walhi Kritik Pernyataan Anies yang Tak Ingin Bongkar Pulau Reklamasi

Namun, aksi saling dorong ini semakin kuat hingga membuat dua orang pendemo hampir terlibat baku pukul dengan pamdal.

Pendemo yang didorong tetap bertahan hingga didatangi oleh pihak kepolisian dan TNI Angkatan Darat. Polisi lalu membentuk pagar betis agar pendemo tak kembali masuk ke halaman.

Mereka lalu menyampaikan beberapa tuntutan yaitu agar Anies mencabut IMB untuk bangunan di Pulau D karena dinilai melanggar aturan.

PMII juga mendesak Pemprov DKI menyegel ulang bangunan yang berdiri di atas lahan reklamasi.

"Kami juga meminta penegak hukum untuk memanggil dan memeriksa Gubernur dan Direktur PT Kapuk Naga Indah dan Direktur PT Agung Sedayu Group terkait penerbitan IMB," ucap koordinator aksi bernama Abraham.

Mereka juga meminta DPRD DKI Jakarta untuk segera membentuk pansus terkait penerbitan IMB.

Setelah menyampaikan tuntutan mereka lalu meninggalkan halaman balai kota dan DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com