BEKASI, KOMPAS.com - Tutupan sampah yang memenuhi Kali Bahagia di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi tak berhenti sampai di Kelurahan Bahagia.
Sebelumnya, kelurahan ini jadi sorotan karena aliran kalinya tak terlihat lagi akibat tertutup sampah dengan ketebalan 1 meter.
Kali Bahagia yang disebut warga setempat sebagai "Kali Busa" terus membentang hingga ke arah utara, mencapai Kelurahan Babelan Kota dan Setia Asih.
Untuk daerah Kelurahan Bahagia, lahan di sekitar kali berdiri perumahan warga. Sementara di Kelurahan Babelan Kota dan Setia Asih, aliran Kali Bahagia dikelilingi oleh sawah, ladang, dan perkebunan milik warga.
Baca juga: Sampah di Kali Bahagia Bekasi Diperkirakan Capai 400 Ton
Kompas.com coba menelusuri aliran Kali Bahagia ke arah utara sejauh tiga kilometer pada Selasa (30/7/2019). Melintasi jalan setapak yang memisahkan rumah semipermanen milik para petani dan sawahnya, sesekali entok, soang, dan kambing menyelingi perjalanan.
Di belakang rumah para petani, aliran Kali Bahagia semakin sempit. Jika di Kelurahan Bahagia masih terdapat turap yang memagari aliran kali, di sini tepi aliran kali langsung tanah dan semak-semak. Lebar kali menyempit hingga tersisa sekitar 2,5 meter.
Setelah berjalan sekitar 15 menit, jalan berbelok menuju jembatan bambu yang mengangkangi kali dengan air yang sudah menghitam.
Baca juga: 7 Fakta Seputar Pencemaran Kali Bahagia di Babelan Bekasi
Tampak dari atas jembatan, sisi utara aliran kali telah terbendung sepenuhnya oleh tumpukan sampah anorganik rumah tangga, yang didominasi sampah plastik. Beberapa ekor ayam hitam mencari makan dengan leluasa di atasnya.
Seorang warga bernama Ajo (45) menyebut, sampah-sampah ini terbawa dari arah perumahan warga di Kelurahan Bahagia.
"Dulu saya masih suka dorongin, suka saya rancas (tebas) semak-semaknya biar sampahnya kedorong. Cuma lama-lama kita disalahin, dibilangnya sampah kita," ujar Ajo, warga yang telah bermukim di sana sejak akhir 1990-an, saat ditemui dekat rumahnya di sekitar sawah, Selasa.
"Jadi, ya, saya malas deh. Sudah jarang dorongin sampah. Paling kalau penuh kita tarik-tarikkin, kita bakarin, di sini kan masih banyak tanah kosong buat bakar sampah," imbuh kuli bangunan ini.
Baca juga: Warga Sering Bersihkan Sampah Plastik di Kali Bahagia secara Manual
Dia mengatakan, jika sampah tidak dievakuasi keluar sungai, suatu hari sampah-sampah itu bakal menumpuk kian tinggi. Terlebih saat musim hujan, debit Kali Bahagia yang tinggi bakal membawa tumpukan sampah menabrak jembatan bambu hingga rusak.
Dari situ, penelusuran terus berlanjut sekitar 1 kilometer. Pemandangan Kali Bahagia semakin memprihatinkan. Tutupan sampah berada pada ketinggian yang sama dengan daratan berupa kebun dan ladang warga.
Setelah jarak sekitar 1 kilometer tertempuh, sebidang jembatan bambu kembali menyuguhkan pemandangan Kali Bahagia yang menyedihkan.
Bukan lagi berada di ketinggian yang sama dengan daratan, namun tutupan sampah telah mengendap. Di atas endapan tersebut tumbuh berbagai jenis gulma dan semak-semak yang begitu rimbun, menyisakan aliran Kali Bahagia tidak sampai 1 meter.