Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Sampah Luar Negeri di Burangkeng Bekasi Beracun

Kompas.com - 31/07/2019, 15:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Warga Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi menyebut sampah asal luar negeri yang ditimbun bersama sampah pabrik di lahan samping Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng beracun.

Indikasi sampah luar negeri beracun dapat dikenali saat sampah-sampah tersebut dibakar.

"Jelas lah beda dengan sampah biasa. Dia kan mengandung bahan kimia kemungkinan. Asapnya pekat, kepala nyesek kalau lagi dibakar sampahnya," jelas Madih, Ketua RT 001 RW 003 Desa Burangkeng saat dijumpai Kompas.com, Rabu (31/7/2019).

Madih menyebut, lahan ini pernah begitu banyak timbunan sampah asingnya pada 2017 silam. Dalam sehari, kata Madih, tiap truk yang memboyong sampah ke lokasi ini bisa bolak balik hingga puluhan rit.

Baca juga: Sampah Luar Negeri di TPA Burangkeng, Ada Pasta Selandia Baru sampai Blueberry Cile

Kadang-kadang, saking banyaknya sampah yang dibawa, beberapa rumah warga pun jadi sasaran bongkar-muat sampah tersebut. Warga lalu menghabisi sampah tersebut dengan cara dibakar.

"Kayaknya mengandung bahan kimia apa gimana, kami enggak ngerti juga. Kalau dibakar apinya lain dia. Apinya sampai biru. Kalau kata orang yang ngerti, katanya B3 (bahan berbahaya dan beracun)," ujar F salah satu warga RT 001 RW 002 Desa Burangkeng.

Madih mengatakan, setelah beberapa kali membakar sampah dan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, warga akhirnya berhenti membakar sampah luar negeri itu. Seiring berjalannya waktu, truk yang mengangkut sampah asing juga semakin jarang menyambangi lahan ini.

Baca juga: Sampah Luar Negeri di Burangkeng Dibawa Truk Milik Pabrik Kertas

"Ya, tapi enggak ada dampaknya kalau sekarang, enggak bau dan kering juga dia soalnya. Enggak berdampak saja, warga sih enggak terganggu," ujar Madih.

Sebelumnya, sejumlah kemasan sampah asing ditemukan di antara serakan sampah plastik dan kertas di lahan dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Rabu (31/7/2019).

Sampah-sampah asing tersebut kebanyakan berupa kemasan makanan. Ada kemasan buah-buahan kering dari Selandia Baru, makanan ringan dari Kanada, dan olahan rumput laut dari Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com