Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPI Bantah Paskibraka Tangsel Meninggal karena Kekerasan Saat Latihan

Kompas.com - 03/08/2019, 18:54 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan Warta Wijaya membantah bahwa Paskibraka asal Tangerang Selatan Aurellia Qurratuaini meninggal karena mengalami kekerasan fisik dari senior saat latihan.

Menurutnya Aurel maupun peserta Paskibraka lainnya hanya diberi latihan fisik biasa dengan standar pembinaan yang sudah diatur.

"Yang pasti kita dalam pola pelatihan pendidikan paskibraka enggak ada yang namanya kekerasan atau pun body contact secara langsung kan enggak ada. Ya semua yang sudah diterapkan diajarkan itu sudah sesuai dengan standar pola pembinaan," ucap Warta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: Ayah Ceritakan Malam Terakhir Sebelum Aurellia Qurratuaini, Paskibraka Tangsel Meninggal

Warta menyebut latihan fisik wajar dilakukan karena anggota paskibraka harus melakukan baris berbaris dalam waktu yang cukup lama.

"Iya karena kan ya paskibraka kita tahu tugasnya membawa bendera duplikat pusaka baris berbaris dengan waktu yang cukup lama, yang sudah pasti dibutuhkan kebugaran sudah pasti butuh fisik yang agak beda dari yang lainnya," ujarnya.

Para anggota paskibraka sendiri diberi latihan fisik dari pukul 07.00 pagi hingga 16.30 sore.

Baca juga: Pihak Keluarga Tidak Akan Bawa Kasus Paskibraka Tangsel Meninggal ke Jalur Hukum

Terkait lebam yang ditemukan di tubuh Aurel, menurut Warta tidak bisa langsung disimpulkan hasil kekerasan yang didapat dari latihan paskibraka.

Ia menyebut lebam tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor.

"Masalah lebam kita juga belum tahu penyebabnya ini apa. Banyak faktor kan. Kalau kami ke anggota kami masih melakukan pendalaman ke anggota masing-masing ada atau tidak (kekerasan). Tapi saya bisa pastikan dalam pola pembinaan kami tidak ada yang namanya unsur-unsur kekerasan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com