BEKASI, KOMPAS.com — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengapresiasi wacana pemerintah pusat membuka kesempatan ASN (aparatur sipil negara) bekerja dari rumah.
Pria yang akrab disapa Pepen itu menilai, wacana flexible working arrangement belum tentu bisa berjalan mulus dalam waktu dekat. Saat ini saja, dengan pelayanan yang sifatnya langsung, pemerintah belum sepenuhnya sanggup memenuhi kebutuhan warga.
"Ya (bagus) kalau era 4.0-nya oke. Tapi kan, mindset di birokrasi kita, mindset di masyarakat kita, sekarang saja yang kita lakukan upaya-upaya percepatan dan penyederhanaan, masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi," kata Pepen di kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (12/8/2019) pagi.
Baca juga: Soal Bisa Kerja dari Rumah, Apa Kata PNS?
Di samping itu, Pepen menganggap bahwa warga perlu dibekali pula soal pemahaman berteknologi digital jika pemerintah menghendaki migrasi layanan dari konvensional ke digital. Tanpa itu, pemerintah justru dinilai akan kesulitan "bertemu" dengan warga.
"Kalau salah satu pihak (ASN) sudah tinggi ke 4.0, sementara masyarakat masih (belum sampai), ya enggak ketemu juga. Jadi harus lebih lari karena yang harus dibangun bukan hanya birokrasinya, tetapi masyarakatnya juga," kata Pepen.
"Tapi itu tantangan buat kita untuk melakukan sebuah era perubahan besar dalam sebuah proses pelayanan," katanya.
Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggodok kemungkinan PNS bisa bekerja di rumah.
Salah satunya terkait fleksibilitas dalam bekerja. Bila selama ini PNS banyak menghabiskan waktu bekerja di kantor, mungkin hal itu berubah.
Fleksibilitas kerja dinilai menjadi hal penting menyusul akan terjadinya perubahan besar profil PNS pada 2024.
Saat itu, diperkirakan separuh PNS di Indonesia merupakan generasi yang sangat melek teknologi. Layanan masyarakat pun nantinya bisa terbantu dengan kehadiran teknologi.
Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan ASN bisa seirama dengan revolusi industri 4.0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.