Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Turun Tangan, Minta Bus Transpatriot Hibah Test Drive Besok

Kompas.com - 13/08/2019, 12:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan RI akhirnya turun tangan menangani persoalan bus-bus hibah yang diberikan pada Pemerintah Kota Bekasi sejak Desember 2018. Selama tujuh bulan lebih, 20 bus yang rencananya dioperasikan sebagai bus Transpatriot Bekasi itu tak kunjung mengaspal.

Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi berdalih jika operasional bus-bus tersebut terbelit urusan kelengkapan dokumen kendaraan dan persiapan infrastruktur.

"Saya bilang sih ini delapan bulan cukup lama baru selesai. Tapi terlepas dari itu saya yakin bahwa semua itu dalam proses," ujar Ahmad Yani, Direktur Angkutan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI dalam jumpa pers di Bekasi, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: 5 Fakta Calon Bus Transpatriot yang Mangkrak di Bekasi

Menurut Ahmad, pihaknya kerapkali dibuat gerah lantaran bus-bus yang dihibahkan kepada pemerintah daerah dibiarkan mangkrak dengan beragam dalih.

"Kuping saya sakit kalau ada yang bilang bus Kemenhub mangkrak. Karena biasanya dulu mintanya kencang. Pas dikasih, untuk mengubah fakturnya jadi kuning, enggak disiapkan duitnya," katanya.

Setelah 7 bulan lebih tak mengaspal, kementerian memerintahkan Pemkot Bekasi untuk segera mengoperasikan 20 bus Transpatriot. Selain sebagai sosialisasi kepada warga, "test-drive" ini untuk menunjukkan pada publik bahwa bus-bus tersebut laik jalan.

"Saya ingin pastikan bahwa bus itu besok sudah bisa disosialisasikan kepada masyarakat, bahwa secara riil di lapangan sudah bisa (beroperasi). Saya ditugasi Pak Menteri karena dulu ada Transjakarta mangkrak di Bogor. Diingatkan Pak Menteri, Rabu (14/8/2019) bus itu jalan," kata Ahmad.

Baca juga: Calon Bus Transpatriot Bekasi Mangkrak karena Baru Urus Berkas ke Polda Metro Jaya

Dikonfirmasi terpisah, PD Mitra Patriot sebagai BUMD pengelola aset Transpatriot mengaku menyanggupi permintaan tersebut namun selisih sehari. Bus-bus Transpatriot itu rencananya akan keliling-keliling Bekasi pada Kamis (15/8/2019). Jumat (16/8/2019), bus Transpatriot itu akan jadi moda antar-jemput Paskibra Bekasi bolak-balik Alun-alun Kota Bekasi-Asrama Paskibra.

"Dipakai berjalan sambil tes engine. Di sini juga sudah ada untuk bantu paskibra 16 Agustus nanti menggunakan bus yang 20 unit ini untuk memperlihatkan bus ini layak jalan," ujar Direktur PD Mitra Patriot, Tubagus Hendra, Senin.

Sebelumnya diberitakan, 20 bus calon Transpatriot plus 1 unit bus sekolah yang mendekam di lahan PDAM Tirta Patriot pada Kamis (8/8/2019). Bus-bus itu rata-rata dalam kondisi jarang dirawat. Seluruh badan dan jendela bus berselubung debu tebal, hingga dapat dicoret-coret dengan sentuhan jari.

Di samping itu, sejumlah bus tampak telah diselingi lapisan karat di sela-sela badannya. Paling parah, 1 unit bus sekolah sudah mengalami pecah bemper depan sisi kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com