Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Masker Gratis dalam Kampanye Hutanku Napasku Memasuki Hari Terakhir

Kompas.com - 28/08/2019, 18:26 WIB
Hilel Hodawya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan kampanye bertajuk "Hutanku Napasku" yang diadakan organisasi Hutan Itu Indonesia (HII) masih berlanjut pada Rabu (28/8/2019).

Sukarelawan dari HII kembali membagikan masker gratis bertuliskan "Hutanku Napasku" di sejumlah titik transportasi publik.

Memasuki hari terakhir kampanye pembagian masker, Mela, sukarelawan dari HII, mengaku sudah melihat berbagai tanggapan dari para penerima masker.

Baca juga: Ketika Para Siswa Berebut Masker Gratis...

"Ada yang mau terima, bahkan ada juga yang antusias dan nanya-nanya tentang kami (HII). Walaupun banyak yang buru-buru juga," ujar Mela saat didatangi di Stasiun Palmerah, salah satu lokasi titik pembagian masker.

Pembagian masker gratis merupakan upaya HII untuk mengenalkan pemahaman akan pentingnya rasa peduli terhadap hutan di Indonesia.

Kegiatan ini telah berlangsung sejak Senin (26/8/2019) hingga Rabu (26/8/2019) setiap pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-19.00 WIB.

Aktivitas pembagian masker gratis ini cukup berhasil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap HII dan hutan di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Rachel (20), salah satu pengguna transportasi commuterline yang juga menerima masker gratis di Stasiun Palmerah.

Baca juga: 30.000 Masker “Hutanku Napasku” Dibagi di 7 Titik Transportasi Publik

"Pernah dengar dari teman soal aksi ini. Terus dengan ini membangkitkan awareness saya juga untuk lebih peduli dengan lingkungan."

Aksi pembagian masker gratis dilangsungkan di tujuh titik transportasi publik, antara lain stasiun Commuter Line Depok, Bekasi, Palmerah, Sudimara, Manggarai, stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus dan stasiun LRT Jakarta Velodrome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com