Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pelindo II Larang Sudin LH Bersihkan Sampah di Kampung Bengek

Kompas.com - 02/09/2019, 17:34 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara dilarang PT Pelindo II membersihkan sampah di kawasan Kampung Bengek.

Matsani Ketua Satuan Pelaksana (Kasatpel) LH Kecamatan Penjaringan mengatakan PT Pelindo II selaku pemilik lahan di kawasan tersebut melarang adanya kegiatan pembersihan di sana lantaran belum ada kesepakatan oleh kedua belah pihak.

"Ternyata saya dipanggil pihak IPC harusnya ini ada izin dari pihak IPC. Kalau tidak ada izin dilarang masuk karena yang bertanggung jawab yang punya lahan," kata Matsani di Kamoung Bengek, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Kisah Warga Kampung Bengek yang Terkepung Lautan Sampah di Teluk Jakarta

Ia lalu menjelaskan bahwa sampah-sampah ini berasal dari warga Kampung Bengek yang sejatinya merupakan perkampungan liar.

Karena perkampungan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, Sudin LH tidak bisa masuk untuk membersihkan sampah yang sudah menumpuk sejak beberapa tahun lalu tersebut.

Namun, setelah kondisi kampung itu menjadi sorotan media, Sudin LH berinisiatif membersihkan sampah di kawasan tersebut sejak Sabtu (30/8/2019) lalu. Total 66 meter kubik sampah telah diangkut menuju TPST Bantargebang dari kawasan tersebut.

Baca juga: Sulitnya Akses Menuju Kampung Bengek, Lautan Sampah Terpencil yang Tak Muncul di Peta

Memasuki hari ke tiga pengerjaan, petugas dari PT Pelindo II mendatangi mereka dan meminta untuk menghentikan pengerjaan.

"Kita hargai ini beliau punya kewenangan sendiri. Bagaimanapun dia bilang mau bertanggung jawab atas lahan ini, dan dia akan menuntaskan sendiri," tuturnya.

Sementara itu, petugas dari Pelindo tersebut menolak memberi keterangan.

Selepas dari pelarangan tersebut, 100 orang petugas PPSU dan UPK Badan air yang tadinya membersihkan lahan meninggalkan lokasi tersebut.

Baca juga: Kisah Ati, Warga Kampung Bengek Bertahan Hidup di Atas Lautan Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com