Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Kian Padat, Indekos Sleep Box Tak Seharusnya Ditutup

Kompas.com - 03/09/2019, 10:47 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir-akhir ini, indekos ala sleep box di kawasan Johar Baru, Kampung Rawa, Jakarta Selatan, tengah ramai diperbincangkan.

Menanggapi hal itu, pengamat sosial dari Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan, indekos sleep box itu merupakan suatu hal yang wajar.

Sebab, Jakarta memiliki tata kota yang padat dan sempit. Hal ini membuat pengusaha properti harus putar otak hingga terciptalah inovasi kreatif dengan konsep sleep box ini.

"Sebenarnya memang perlu upaya pemerintah kota mewadahi kebutuhan industri kepada manusia-manusia kreatif yang mereka butuhkan dengan sudah stuck-nya tata ruang kota. Nah tentunya keadaan ini dibaca oleh pebisnis misalnya kemudian menawarkan kos-kosan ala sleep box itu,” ujar Devie kepada Kompas.com, Senin (2/9/2019).

Devie mengatakan, sleep box justru sangat terkenal di luar negeri. Dia pun heran pemerintah justru menilai sleep box tidak layak.

Menurut Devie, konsep hunian sleep box ini tinggal ditata dengan baik. Pemerintah juga bisa berkolaborasi dengan pemilik kos untuk menciptakan kamar yang murah dan nyaman.

Baca juga: Tidak Berizin, Indekos ala Sleep Box Segera Ditutup

"Yang salah di sini bukan pebisnisnya. Seharusnya pemerintah memberi pembinaan. Oh gini baiknya indekos itu dibuat atau begini harusnya fasilitasnya dibentuk," kata Devie.

Menurutnya, masyarakat memang lebih mengincar indekos yang praktis dan murah.

Apalagi, kehidupan di Jakarta serba mahal, sedangkan Jakarta merupakan pusatnya penduduk pendatang untuk mencari nafkah.

"Karena Jakarta itu pusat ekonomi, bukti pekerja inginnya bekerja secara produktif. Dibanding mereka yang tempat tinggalnya jauh dari pekerjaan malah akan menghadirkan orang-orang yang tidak produktif karena udah capek duluan," katanya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke indekos ala sleepbox di Jalan Rawa Selatan V, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019). Indekos ala sleep box tersebut belum memiliki izin usaha ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kelurahan Kampung Rawa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke indekos ala sleepbox di Jalan Rawa Selatan V, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019). Indekos ala sleep box tersebut belum memiliki izin usaha ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kelurahan Kampung Rawa.

Devie mengatakan, sebaiknya pemerintah membina pengusaha indekos itu untuk mencegah bahaya.

"Tugas pemerintah juga seharusnya merangkul mereka (penghuni indekos) apakah terlihat higienis sehat seperi apa,” kata Devie.

Dia juga mendorong pemerintah untuk membuka database indekos di Jakarta yang belum memiliki izin.

Selain itu, ia juga menyarankan pemerintah untuk mengklasifikasikan indekos mana yang tidak layak dan layak sehingga bisa dibina.

Baca juga: Setelah Viral, Indekos ala Sleep Box Berujung dengan Ditutup

"Pemerintah juga bisa ambil bagian, buat web indekos mana saja dengan harga berapa saja yang bisa dicari masyarakat sehingga semuanya jauh lebih mudah," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com