Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Tawuran Manggarai, Medsos Dipakai untuk Janjian...

Kompas.com - 06/09/2019, 15:23 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antar warga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, kerap terjadi. Terakhir, tawuran pecah pada Rabu (4/9/2019).

Perseteruan diketahui terjadi antara warga Menteng Tenggulun Jakarta Pusat dan warga Swadaya, Manggarai Selatan atau sering disebut Kelompok Magasen.

Ketua RW 001, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Isnaini mengatakan, perseteruan antara Magasen dan Menteng Tenggulun itu memang kerap terjadi sejak tahun 1990-an.

Namun, tradisi perseteruan ini terjadi lagi setelah lama tidak terdengar.

Isnaini mengakui, tak mengetahui penyebab dua kubu itu kerap bertengkar. Sebab biasanya mereka berseteru karena hal-hal kecil.

Bahkan pernah, keributan itu terjadi lantaran salah satu pihak yang mengajak tawuran lewat media sosial.

Baca juga: Lima Pelaku Tawuran di Manggarai Masih di Bawah Umur

Menurutnya, kelompok-kelompok itu sengaja memicu keributan warganya.

"Mereka ingin menciptakan keributan, mereka janjian dulu melalui akun media sosial baru kalau tidak ditanggapi langsung diserang,” kata Isnaini di Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).

Isnaini pun menceritakan awal mula keributan di kawasannya dua hari lalu. Ia mengatakan, pemicu tawuran itu terjadi lantaran rumah warga kawasan Menteng Tenggulun ini dilempar petasan orang yang tidak dikenal dari Jalan Swadaya.

Tidak hanya itu, orang tak dikenal itu juga merusak jembatan penyebrangan orang di kawasan Menteng Tenggulun.

"Tapi ketika mereka melakukan pelemparan batu, perusakan fasilitas umum (Jembatan Penyebrangan Orang) itu warga kami tidak terima. Kasihan ibu-ibu, anak-anak lagi main bola tahu-tahunya dilempar petasan," ujar Isnaini.

Baca juga: Tawuran di Manggarai, Tradisi Balas Dendam?

Setelah penyerangan itu, Isnaini mengatakan, situasi di kawasan Manggarai jadi panas hingga timbul tawuran.

Menurutnya, warganya dan warga Swadaya langsung kocar-kacir saling lempar batu.

"Mereka jadi kocar-kocir (saat tawuran), kalau kita sebagai pihak yang dirugikan ini selalu diserang terus," katanya.

Bahkan karena tawuran dua hari lalu, ada satu warganya yang terkena celurit hingga harus dioperasi di rumah sakit.

Isnaini berharap, perseteruan itu segera diselesaikan tuntas oleh aparat kepolisan.

"Saya berharapnya semua terselesaikan, pelakunya ditangkaplah. Dilacak akun yang sering ngajakin ribut sehingga warga tentram," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com