Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Trem, Pemkot Bogor Gandeng Konsultan asal Perancis

Kompas.com - 06/09/2019, 16:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kian serius dengan rencana mendatangkan trem (kereta dalam kota) dari Belanda.

Demi mewujudkan rencana tersebut, Pemkot Bogor menggandeng Jo Colas Iroda, sebuah perusahaan konsultan asal Perancis, untuk melakukan kajian ilmiah.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang bertempat di Kantor Balai Kota Bogor, Jumat (6/9/2019).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pengadaan trem di Kota Bogor sangat dimungkinkan mengingat transportasi publik ini akan terintegrasi dengan layanan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Terminal Baranangsiang.

Meski begitu, Bima akan menunggu hasil kajian tersebut untuk menentukan tahapan pembangunan trem ini.

Baca juga: Soal Kelanjutan LRT, Pemkot Bogor Siap Datangkan Trem dari Belanda

"Hasil kajian ini menentukan langkah-langkah ke depan, terkait dengan jalurnya, kelaikan jalannya, kapasitas jalan, daya angkut, lebar jalan, lebar rel, panjang rel, termasuk soal biayanya dan lain-lain," ucap Bima.

Bima menargetkan kajian tersebut akan selesai dilakukan dalam kurun waktu sembilan bulan.

Selain itu, kata Bima, proses kajian tersebut tidak akan keluar dari konsep heritage city yang sudah ada.

"Trem ini belum ada di Asia Tenggara. Nanti operasionalnya disesuaikan dengan kapasitas jalan, landscape, kontur tanah. Makanya, dibuat studi kelayakan. Yang pasti tidak boleh keluar dari konsep heritage. Mereka juga sudah berpengalaman. Tidak merusak yang sudah ada. Heritage city tidak boleh hilang," katanya.

Sementara itu, Kepala Manajer Asia Pasifik Jo Colas Jerome Bellemin mengatakan, jika proyek trem ini terwujud akan menjadi pembangunan trem pertama di Indonesia.

Baca juga: Trem, Transportasi Umum yang Pernah Eksis di Jakarta

Jerome menuturkan, trem bisa menjadi solusi transportasi yang efisien untuk wilayah perkotaan.

"Bagi kami, ini yang pertama proyek trem di Indonesia. Tapi bukan yang pertama untuk proyek transportasi perkeretaapian di Indonesia karena kami juga terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com