BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Tambun Kompol Siswo mengatakan bahwa AR (16), anak pembunuh ayah tirinya, SJ (49), sudah kerap terlibat cekcok. Salah satunya, mereka pernah adu mulut ihwal hubungan darah keduanya ketika AR dinilai bandel.
"Pada saat itu karena anak ini bandel, lama-lama (ayah tiri mengatakan), 'Kamu yang benar sekolahnya', 'Saya balikin ke orangtuamu'. Jadi, si anak merasa, 'Lho kok orangtua saya mana?', 'Saya anak siapa?'," ujar Siswo di Mapolsek Tambun, Bekasi, Rabu (18/9/2019).
"Itulah dia merasa tersinggung, melawan," imbuhnya.
Siswo menjelaskan, sejak bayi AR sudah dibesarkan oleh ayah tirinya itu. Ayah kandung dan ayah tirinya sudah saling kenal. Namun, Siswo belum mengetahui apa yang menjadi alasan sehingga AR diangkat anak oleh ayah tirinya.
Baca juga: Kesal Ditegur, Remaja di Bekasi Tikam Ayah Tiri hingga Tewas
"Anak tirinya itu (AR) sebenarnya masih punya orangtua, cuma diambil sama bapak (SJ) yang ini, yang jadi korban. Begitu gede, dibesarkan sama korban," ujar Siswo.
AR membunuh ayah tirinya usai terlibat cekcok ketika keduanya tengah memilah limbah plastik di rumah. Dengan pisau panjang, ia menikam bagian punggung ayah tirinya hingga pendarahan.
Korban sempat dirawat di rumah sakit sekitar dua hari, namun nyawanya tak tertolong.
Baca juga: Anak yang Bunuh Ayah Tiri di Bekasi Sempat Kabur Sebelum Diringkus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.