Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan dari Para Pegiat soal Jalur Sepeda Baru di Jakarta

Kompas.com - 20/09/2019, 10:44 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba jalur sepeda di beberapa titik.

Jalur tersebut berada di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan M.H Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi , Jalan Pramuka dan Jalan Pemuda.

Peresmian ini merupakan bentuk tindak lanjut pemerintah dalam menggaungkan budaya bersepeda di kalangan masyarakat.

Para pegiat sepeda pun mengapresiasi langkah Pemprov DKI ini. Namun mereka mempunyai beberapa catatan untuk Pemprov terkait jalur sepeda tersebut.

Jangan jadi tempat parkir

Ong Cukim selaku pegiat komunitas ontel Batavia mengatakan jalur khusus pesepeda bukan  barang baru di Jakarta.

Baca juga: Hari Ini, DKI Uji Coba Jalur Sepeda Rute Jalan Medan Merdeka Selatan-Pemuda

Jalur tersebut sudah sempat tersedia di kawasan Plaza Melawai dan Blok M, Jakarta Selatan sejak tahun 2011.

Namun jarang sekali sepeda terlihat lalu lalang di kawasan tersebut. Justru mobil dan motor yang terlihat parkir di atas jalur itu.

"Yang sudah sudah seperti di Jakarta Selatan itu (jalur sepeda di Blok M dan Melawai). Banyak yang parkir di sana. Cuma namanya pengemudi transportasi umum, jadi kesadarannya kurang. Kita juga tidak jarang harus bersinggungan dengan ojek online karena ini," ucap dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Dia pun pesimistis dengan jalur sepeda baru ini. Dia khawatir akan berakhir sama dengan jalur yang telah tersedia Blok M.

Sosilasisasi yang kurang

Menurut Ong, ada beberapa yang menyebabkan masyarakat abai terhadap jalur sepeda. Salah satunya adalah sosialisasi.

Dia menilai kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengakibatkan masyarakat kurang paham fungsi dari jalur sepeda tersebut.

Baca juga: Uji Coba Hari Pertama, Belum Semua Jalur Sepeda Diberi Marka

"Karena harus diakui kurangnya sosialisasi kepada pengendara mobil dan motor. Kebetulan juga kesadaran angkutan umum juga kurang akan fungsi jalur sepeda tersebut," ucap dia.

Dia berharap penambahan jalur sepeda ini juga dibarengi dengan sosialisasi yang maksimal dari pemerintah.

Pengawasan harus maksimal

Ong sadar jika pengawasan jalur sepeda selama ini tidak ketat. Akhirnya jalur itu menjadi tempat parkir liar.

Oleh karena itu, dia meminta Pemprov DKI konsisten melakukan penjagaan di sekitar lokasi.

Dia berharap pengamanan yang ketat dan sanksi yang tegas bisa mengurangi kendaraan yang parkir di sekitar lokasi.

"Instansi terkait paling tidak membantu menjaga keamanan. Terutama bagi pengendara oline yang sering mangkal di jalan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com