Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Duduk Perkara Mayat Wanita Hamil Ditemukan dalam Posisi Melahirkan di Kamar Kos

Kompas.com - 22/09/2019, 07:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Rahmawati RT004/RW002, Pancoran, Jakarta Selatan mendadak riuh pada Sabtu (21/9/2019) sore.

Keriuhan itu berasal dari sebuah kamar indekos yang dihuni AF (25). Warga tampak berbondong-bondong memadati gang tempat AF biasa berisitirahat.

Ternyata, kehebohan itu disebabkan oleh ditemukannya jenazah AF di dalam kamarnya. AF yang sedang hamil ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi kepala bayi keluar.

Baca juga: Mayat Wanita Hamil Ditemukan dalam Posisi Melahirkan di Sebuah Kamar Kos

Anna (36) salah seorang penghuni kos yang tinggal tepat disamping lamar AF awalnya mencium bau tak sedap di indekos tersebut.

Ia mengira bau itu berasal dari bangkai burung yang mati diatas atap indekos mereka.

Ternyata, setelah ditelusuri bau itu berasal dari kamar AT. Ia kaget bukan kepalang. Terlebih saat mengetahui teman yang tinggal di sampingnya itu meninggal dalam kondisi melahirkan.

Pasalnya, ia sama sekali tak tahu bawa tetangga sebelah kamarnya itu dalam kondisi hamil.

"Saya juga enggak tahu jika selama ini dia hamil karena badannya kan gemuk. Jadi enggak kelihatan kalau sedang hamil," kata Anna kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Tetangga Kamar Tak Tahu AF, yang Ditemukan Membusuk dalam Posisi Melahirkan, Sedang Hamil

Dikatakan Anna bahwa AF bukanlah seorang yang terbuka tentang dirinya. Selama ini, ia tak pernah sekalipun menyinggung masalah kehamilannya.

Sebuah ingatan kemudian muncul diingatan Anna. AF sempat membeli dua botol air mineral dua hari lalu. Setelah itu AF tak pernah lagi terlihat hingga akhirnya ia ditemukan meninggal dunia.

Anna lantas melaporkan penemuan tersebut kepada ketua RT setempat yang diteruskan ke Polsek Pancoran

"Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Abdullah kepada wartawan saat ditemui di lokasi.

Polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh AF.

Jenazah korban lalu dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com