Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Terpantau Lancar meski Asap dari Lokasi Kebakaran Membumbung Tinggi

Kompas.com - 24/09/2019, 18:22 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Meski lapak penampungan limbah plastik yang terbakar berbatasan langsung dengan pagar Bandara Soekarno-Hatta, nyatanya aktivitas di bandara masih berlangsung normal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, asap yang berasal dari kebakaran tersebut membumbung cukup tinggi.

Namun, ketinggian asap agaknya tidak mengganggu jalur pesawat. Sebab, pesawat dari berbagai maskapai tampak terbang dan mendarat dengan normal dari arah tiga terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya, Branch Communication Manager Soekarno-Hatta International Airport Haerul Anwar mengatakan, kebakaran sama sekali tidak mengganggu penerbangan pesawat.

Baca juga: Saksi Sebut Kebakaran di Dekat Bandara Soetta karena Ledakan Mesin Giling Plastik

"Sampai tadi so far terakhir aku lihat pesawat lain masih terbang, take off, melewati, artinya masih belum berdampak terhadap penerbangan," ujar Haerul saat dihubungi Kompas.com

Adapun saat ini, sejumlah titik api yang tadinya menyala sudah mulai padam. Namun di beberapa titik lain yang berbatasan langsung dengan pagar Bandara Soekarno-Hatta api masih membara.

Sejumlah petugas tampak bergantian memadamkan api karena kebakaran telah berlangsung kurang lebih  empat jam.

Ratusan warga tampak menonton petugas pemadam kebakaran yang masih berusaha menjinakkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com