Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Pembengkakan Otak, Dokter Buka Tempurung Kepala Mahasiswa Al Azhar Indonesia Faisal Amri

Kompas.com - 26/09/2019, 18:16 WIB
Hilel Hodawya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rahmat Ahadi, kakak dari mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir, menceritakan proses kesembuhan adiknya.

Mulanya, pada Selasa (24/9/2019) malam, Rahmat mendapat kabar melalui telepon tentang keadaan Faisal. Saat itu juga dia dan sang ibunda bergegas menuju Rumah Sakit Pelni.

"Ketika sampai rumah sakit, Faisal sudah di IGD, diperban. Tapi masih bisa bergerak kakinya dan sempat berteriak seperti kesakitan," kata Rahmat di sela acara doa bersama untuk Faisal di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Mahasiswa Al Azhar yang Luka Serius Saat Demo Masih Butuh Pemulihan pada Otak

Di Rumah Sakit Pelni, Dokter memperlihatkan hasil rontgen Faisal. Terlihat tengkorak kepala Faisal mengalami keretakan, memanjang dari jidat sebelah kiri ke kepala belakang sebelah kanan.

Saat Faisal dioperasi, Rahmat dan keluarga diberitahukan adanya pendarahan pada kepala pemuda 22 tahun itu.

Karena itulah dokter mengambil langkah untuk membuka tempurung kepala. Namun, usai operasi, otak Faisal mengalami pembengkakan.

"Otaknya membengkak. Jadi tempurungnya sampai saat ini masih disimpan di perut bawah kanan," kata Rahmat.

Selain luka di kepala, Faisal juga mengalami patah tulang di bahu bagian kanan.

Jalannya proses operasi pada kepala Faisal berlangsung sekitar lima jam. Sementara, operasi bahu memakan waktu kurang lebih tiga jam.

Baca juga: Mahasiswa Al Azhar Kritis Usai Demo di DPR, Keluarga Akan Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Setelah operasi, Faisal tidak langsung sadarkan diri. Baru pada Rabu (25/9/2019) pukul 10.00 WIB, ia mulai menunjukkan respons.

"Ketika jam besuk, Faisal sudah bisa buka mata sedikit ketika dipanggil namanya," ujar Rahmat.

Saat ini, kondisi Faisal sudah sangat membaik. Ia sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga, namun belum bisa mengingat kejadian yang menimpanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com