Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berduka atas Kematian Mahasiwa UHO di Kendari, PMII Demo Polres Jakarta Selatan

Kompas.com - 03/10/2019, 18:44 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Polres Metro Jakarta Selatan di Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mendadak didemo kelompok Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII).

Massa menggelar unjuk rasa menuntut agar Polri segera mengusut kasus meninggalnya mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), yang berakhir ricuh, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Kisah Tragis Randi, Mahasiswa UHO yang Tewas Tertembak Peluru Tajam

"Kami dari PMII Jakarta Selatan turun aksi solidaritas untuk mengingat kematian sahabat kami di PMII kendari yang tertembak dan sampai saat ini belum diketahui oknum pelakunya," ujar Coki Huntara selaku ketua pengurus cabang PMII Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).

Mereka menilai polisi tidak seharusnya melakukan tindakan represif kepadaku mahasiwa yang melakukan unjuk rasa. Terlebih jika tindakan represif itu berujung kematian.

Selain menuntut polisi, mereka juga meminta kepada aparat terkhusus Polres Jakarta Selatan agar tidak melakukan tindakan represif kepada mahasiswa yang menggelar aksi.

Baca juga: Propam Periksa 9 Polisi yang Diduga Represif Saat Demo, 2 Ditahan

"Untuk ke depan kami meminta Polres Jakarta Selatan tidak melakukan tindakan represif kepada mahasiswa yang berdemonstrasi, terutama kader saya PMII di Jakarta Selatan karena tindakan represif tidak pernah dibenarkan di mata hukum," ujar dia.

Terkait aksi, mereka sengaja menggelar aksi di Polres, bukan di Mabes Polri. Pasalnya aksi ini dilakukan serentak oleh beberpa kelompok PMII di berbagai Polres.

"Memang semua pengurus cabang PMII turun di Polres masing-masing, menyampaikan tuntutan yg sama, mengenang kematian sahabat Randi,"

Sebelumnya, demo mahasiswa menolak sejumlah rancangan Undang-Undang di Gedung DPRD Provinsi Sultra, Kamis (26/9/2019) menelan korban jiwa.

Randi dinyatakan meninggal karena mengalami luka parah di dada sebelah kanan, setelah mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Ismoyo Kendari.

Sementara itu, Yusuf Kardawi mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, setelah dioperasi akibat luka parah di bagian kepalanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com