Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Baru Kubur Koja Kesal dengan Respons Palyja untuk Masalah Air Berubah Warna

Kompas.com - 04/10/2019, 22:41 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku kesal dengan tindak lanjut dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) saat mereka melaporkan air mereka yang berubah-ubah warna.

Salah satunya disebutkan warga RT005/RW015 Napsiah (44) yang terdampak air PAM berubah-ubah warna tersebut.

Ia mengaku telah melaporkan problem itu ke Palyja beberapa minggu yang lalu melalui pesan singkat.

"Mereka (Palyja) cuma datang ngecek kondisi meteran, selebihnya pas kami lapor keadaan seperti ini (air berubah warna) mereka cuma bilang, 'wah ini masalah jaringan'," kata Napsiah saat ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (4/10/2019).

Napsiah menyebutkan bahwa tidak ada solusi yang ditawarkan petugas Palyja yang mendatangi rumahnya.

Petugas saat itu beralasan bahwa untuk mengetahui masalah air berubah-ubah warna itu pihaknya harus membongkar seluruh jaringan air yang ada.

Baca juga: Sudah Sebulan, Air PAM di Kampung Baru Kubur Koja Berubah-ubah Warna

Petugas dari Palyja itu justru meminta tanda tangan Napsiah tanda ia sudah mendatangi rumah kliennya tersebut.

"Ya saya enggak mau tanda tangan lah," ujar Napsiah kesal.

Kekesalan yang sama juga disampaikan oleh Darniasih (52).

"Ah Palyja mah datang cuma tanda tangan tanda tangan doang, enggak ada solusinya," ujar dia menimpali perkataan Napsiah.

Darniasih mengaku terpaksa membeli air bersih hingga menghabiskan uang Rp 20.000 sehari untuk memenuhi kebutuhannya.

Hal itu membuat pengeluaran keluarganya membengkak.

Baca juga: Nekat Gunakan Air PAM yang Berubah-ubah Warna, Seorang Warga Gatal-gatal Sekujur Tubuh

Sementara itu PT Palyja mengaku baru mengetahui persoalan air yang berubah-ubah warna tersebut pada malam ini.

"Ini sedang saya koordinasi dulu dengan tim terkait, nanti setelah saya dapat jawabannya saya kabarin lagi," kata media relation PT Palyja Ade Rifelino Jumat (4/10/2019) malam.

Sebelumnya diberitakan, air PAM yang mengaliri rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warna.

Berdasarkan pantauan Kompas.com air pada Jumat (4/10/2019) malam, air yang mengalir ke salah satu rumah warga tampak berwarna biru keunguan. Dari air berwarna ungu itu tercium bau seperti air got.

Bahkan salah satu warga sempat menyimpan sampel dari semua warna yang pernah mengalir di rumahnya. Terlihat ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com