Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Lihat-lihatan Bisa Berujung Maut di Jatiwaringin Bekasi

Kompas.com - 16/10/2019, 06:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pria berinisial MZ (27) tewas setelah ditusuk lansia berinisial RD (69) di bilangan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (13/10/2019) siang. Penusukan ini disebut berawal ketika keduanya saling tatap.

"Saat MZ melintas di TKP, dia ditegur pelaku. Katanya, 'ngapain lo liat-liat?'" terang Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman dalam konferensi pers yang digelar Selasa (15/10/2019).

Arman menambahkan korban dan pelaku sempat adu mulut setelah itu. Kemudian, korban melempar batu ke tangan pelaku.

"Namun, setelah korban melempar batu, pelaku mengeluarkan pisau dapur dan menusukannya ke korban. Kena ke bagian rusuk sebelah kanan," jelas Arman.

Arman menyatakan, besar peluang RD senantiasa membawa pisau di pakaiannya.

Akan tetapi, polisi tidak dapat memastikan jika pembunuhan yang dilakukan RD masuk kategori pembunuhan berencana.

"Ya (telah menyiapkan pisau). Kemungkinan besar selalu bawa (pisau) terus," ujar Arman.

Baca juga: Berawal Lihat-lihatan, Pria di Bekasi Tewas Ditusuk Pria Lansia

"Jadi pada saat sesaat setelah argumen mulut, pelaku langsung mengeluarkan pisau dari dalam bajunya," ia menambahkan.

Setelah satu kali ditusuk, korban berseru minta tolong dan segera dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Mas Mitra Jatimakmur. Sempat memperoleh tindakan medis, korban tak mampu bertahan hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

Pelaku tunawisma dan diduga gangguan jiwa

Polisi bakal memeriksa kesehatan kejiwaan RD (69), tersangka pembunuhan di bilangan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi  yang menusuk pria berinisial MZ (27) pada Minggu (13/10/2019).

"Kalau saat diinterogasi, sekilas masih kelihatan sehat, tapi nanti detailnya akan diperiksa psikiater soal kesehatan jiwanya," ujar Kompol Arman.

RD sendiri tampak tenang ketika digelandang polisi turun dan naik mobil tahanan. Ia sempat berulang kali menyungging senyum ke arah wartawan yang merekamnya.

"Sudah makan lah, malah makan mulu," kata RD sambil tertawa kecil saat ditanya apakah sudah makan.

Baca juga: Pria Lansia Pembunuh Pemuda di Bekasi Akan Diperiksa Kejiwaannya

RD diduga tidak seratus persen sehat kejiwaannya. Ia sendiri tunawisma dan sudah tidak hidup bersama keluarganya.

Ia juga mengaku tak punya dendam apa-apa terhadap MZ yang ia kenal namun ia tusuk usai cekcok akibat lihat-lihatan.

"Ini (motif pembunuhan) yang belum diketahui. Sejauh ini ya karena dilempar batu itu saja kali," ungkap Arman.

RD sendiri langsung ditangkap di lokasi kejadian oleh polisi yang datang tak lama berselang setelah peristiwa itu terjadi.

Arman mengatakan, ia sama sekali tak melarikan diri setelah menikam rusuk MZ.

RD kini ditahan polisi. Ia diancam Pasal 338 dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHUP, tentang pembunuhan dan/atau penganiayaan yang menyebankan seseorang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com