JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Rabu (16/10/2019) sore, masuk kategori tidak sehat. Hal ini diketahui berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Pukul 14.49 WIB, kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat, dengan air quality index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 161 dengan konsentrasi parameter particulate matter (PM) 2,5 74,7 mikrogram per meter kubik.
Dengan status tersebut, DKI Jakarta menempati peringkat ke-2 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Jakarta di bawah Kota New Delhi di India dengan US AQI 199 dan konsentrasi parameter PM 2,5 148,1 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Selasa Pagi, Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik daripada Bekasi dan Depok
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI.
Selain Jakarta, kualitas udara di Bekasi, Kota Depok, dan Bogor juga masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Bekasi dengan US AQI 157, Kota Depok US AQI 16, Bogor US AQI 164 atau lebih buruk dari Jakarta.
Untuk warga Jakarta, Bekasi, Depok, dan Bogor direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang diimbau untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.