Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Pelantikan Presiden, Tamu yang ke Istana Diperiksa di Monas

Kompas.com - 20/10/2019, 05:45 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Ketertiban UPT Monas Yayang Kustiawan mengatakan para tamu yang akan menuju ke Istana Negara pada Minggu (20/10/2019) harus melalui pemeriksaan di area Monas.

Menurut dia, konsep tersebut sama seperti konsep ketika para tamu akan menghadiri open house di istana saat lebaran.

"Masuk itu hanya untuk proses sebelum ke istana disterilkan di Monas. Kurang lebih sama seperti open house lebaran kemarin. Monas hanya tempat pensterilan saja, nanti mereka lanjut ke istana," ucapnya saat dihubungi Sabtu (19/10/2019).

Setelah diperiksa di Monas, para tamu undangan akan dibawa ke istana negara menggunakan bus.

Baca juga: Minggu, Kawasan Monas Akan Ditutup karena Ada Pelantikan Presiden

"Iya nanti semua kalau nanti akan ke istana lah. Itu kan ditampung dulu di Monas, disortir, baru habis itu dibawa ke istana melalui bis biasanya," kata dia.

Ia mengungkapkan untuk proses pemeriksaan akan dilakukan oleh pihak TNI Polri. Pihak pengelola Monas hanya memfasilitasi saja.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kawasan dan Wisata Monas akan ditutup pada Minggu (20/10/2019) besok.

Baca juga: Pelantikan Presiden Besok, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR

Hal ini ini sehubungan dengan adanya pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Iya informasi dari TNI Polri, besok anjungan ditutup. Kalau mulainya jam 24.00 nanti malam sampai berapanya nanti tunggu koordinasi dengan pihak TNI Polri," ujar Yayang.

Yayang menyebutkan alasan penutupan kawasan Monas karena pertimbangan keamanan. Dikhawatirkan dengan adanya pengujung tak bisa disaring jika ada yang memiliki niat jahat.

"Ya pasti mengantisipasi masalah keamanan, ya jangan sampai ada masyarakat atau pengunjung yang artinya mungkin punya niat jahat atau apa, ingin mengganggu keamanan dalam rangka pelantikan ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com