Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pelantikan Presiden, KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Beroperasi Normal

Kompas.com - 20/10/2019, 21:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Rangkasbitung/Maja/ Parungpanjang/Serpong-Tanah Abang dan sebaliknya kembali beroperasi normal pada Minggu (20/10/2019) pukul 19.00.

"PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta memberlakukan pengaturan perjalanan KRL Commuter Line dengan pola operasi normal mulai pukul 19.00 WIB malam ini," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baca juga: Pelantikan Presiden-Wapres Hari Ini, Simak Penutupan Jalan hingga Perubahan Rute KRL dan Transjakarta

 

Oleh karena itu, Anne menambahkan, Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang bisa melayani perjalanan para pengguna KRL.

Sebelumnya, saat pelantikan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, KRL lintas Rangkasbitung/Maja/Parungpanjang/Serpong-Tanah Abang dan sebaliknya hanya berhenti hingga Stasiun Kebayoran.

"Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang kembali melayani pengguna KRL lintas Tanah Abang-Rangkasbitung dan sebaliknya," ungkap Anne.

Baca juga: Ada Pelantikan Presiden, KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Stasiun Kebayoran

Adapun untuk KRL Commuter Line lintas lainnya yaitu Bogor/Depok-Jakarta Kota pulang pergi, Bogor/Depok/Nambo-Duri/Jatinegara pulang pergi (melayani naik turun pengguna di Stasiun Tanah Abang), Cikarang/Bekasi-Jakarta Kota PP, Duri-Tangerang pulang pergi, dan Jakarta Kota-Tanjung Priok pulang pergi seluruhnya berjalan normal seperti biasa.

Kompas TV Minggu (4/8) malam, Jakarta dan sekitarnya gelap gulita. Lampu yang menyala hanya berasal dari bangunan yang memiliki penyuplai listrik mandiri atau genset. Listrik yang padam ini sudah terjadi sejak pukul 11.48 WIB. Tak hanya di jakarta dan sekitarnya, putusnya aliran listrik juga terjadi di wilayah Jawa Barat, Banten, dan jawa tengah. Tak hanya membuat lampu pengatur lalu lintas ikut padam dan berimbas pada kacaunya arus lalu lintas, padamnya listrik juga membuat perjalanan kereta listrik atau KRL dan Moda Raya Terpadu (MRT) terganggu. Akibat putusnya aliran listrik ke sebagian Pulau Jawa sejak 4 Agustus lalu, bisnis ritel di Jakarta saja dihitung merugi hampir Rp 200 miliar. Polisi pun turun tangan menyelidiki pemadaman listrik ini. Bekerja sama dengan PLN, polisi akan berfokus pada masalah teknis dan dugaan kelalaian manusia termasuk unsur kesengajaan atau sabotase dari pihak tertentu. Meski demikian, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN I Made Suprateka membantah dugaan sabotase atas pemadaman listrik ini, Senin (5/8) sore. Made Suprateka justru menyebut awal mula padamnya listrik disebabkan oleh pohon yang tumbang di jaringan transmisi listrik 500 kilovolt di Ungaran-Pemalang. Selain akibat pohon setinggi 9 meter, Made juga menyebut proses pemulihan pasokan listrik membutuhkan waktu untuk membangkitkan dan mendistribusikan listrik dalam jaringan dari pembangkit di Jawa bagian barat. Mengikuti instruksi presiden, PLN akan segera membangun jaringan 500 KV di utara dan selatan. Langkah ini dilakukan untuk menambah sistem pasokan cadangan kebutuhan listrik jawa bagian barat yang beban listriknya paling besar. #MatiListrik #JakartaMatiListrik #MatiLampu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com