Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala P2KPTK2 Jakarta Barat Angkat Bicara soal Tembok SMKN 35

Kompas.com - 01/11/2019, 22:51 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KPTK2) Jakarta Barat Badariah angkat bicara soal tembok yang menghalangi akses siswa SMKN 35 Jakarta menuju ke lapangan olahraga.

Badariah mengaku terbuka jika pihak sekolah ingin berdialog dan berembuk untuk menyelesaikan persoalan tembok ini.

"Emang buat anak-anak kan, buat siswa ya. Cuma saya kemarin sudah ke sana, lalu kepala sekolah bilang nanti kami rembuk," ujar Badariah saat ditemui di Kantor P2KPTK2 di Jalan Kerajinan, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (1/11/2019).

Bila nantinya tembok antara SMKN 35 dan P2KPPTK2 harus dijebol, Badariah menginginkan adanya koordinasi dan kesepakatan dari pihak sekolah, di mana pihak sekolah harus ikut mengawasi para siswa yang beraktivitas di sekitar bangunan Pendidikan dan Latihan (Diklat).

Sebab, ada dugaan para siswa cenderung malas dan mencuri-curi waktu apabila mereka diberi kebebasan keluar masuk Gedung Diklat.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Mendadak Bicarakan SMK 35 Jakarta Barat dalam Rapat KUA-PPAS, Mengapa?

"Ini kan tempat diklat ini kan luas, ada bengkel mesin, ada otomotif. Namanya juga anak enggak semuanya juga bisa dibilang bandel, tapi ada dugaan siswa nyuri-nyuri waktu buat merokok," ucap Badariah.

"Karena luas bangunannya kan guru olahraganya mungkin tidak bisa mengawasi semua ya habis selesai aktivitas kalau bisa ditungguin, kan. Ini biar dugaan-dugaan jelek tidak sampai terjadi. Makanya ada perjanjian atau dialog itu dulu," tambah Badariah.

Kompas.com pun mencoba menelurusi Gedung P2KPTK2. Di sana memang terdapat tembok yang dulunya pintu kecil akses para siswa, kira-kira lebarnya 1,5 meter hingga 2 meter. Pintu itu langsung terhubung dengan pos keamanan Gedung P2KPTK2.

Bangunan SMKN 35 di Jakarta BaratKOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR Bangunan SMKN 35 di Jakarta Barat

Selain pintu kecil, juga ada pagar hitam yang saat ini terkunci rapat dan tidak dibuka.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas SMKN 35 Jamsari mengatakan terpisahnya bangunan sekolah dengan lapangan olahraga karena adanya sebuah bangunan Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KPTK2) Jakarta Barat.

Baca juga: Gara-gara Sebuah Gedung, Bangunan SMKN 35 Jakarta Terpisah dari Lapangannya

Bangunan yang terletak di antara bangunan sekolah dengan lapangan ini awalnya tak ditembok. Sehingga, tak mengganggu aktivitas siswa.

Namun, bangunan ini kemudian ditembok sehingga bangunan sekolah SMKN 35 Jakarta menjadi terpisah dari lapangannya.

"Dulu sebenarnya gabung jadi satu antara ini dan gedung P2KPTK2 sebenarnya tanah juga tanah kita atas nama SMKN 35 Jakarta Barat, tapi sekarang sudah ditembok," ucap Jamsari saat ditemui di SMKN 35, Jakarta Barat, Jumat (1/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com