Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanjiran, Warga Makasar Sebut Daerahnya Tak Pernah Banjir Sebelum Ada Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 04/11/2019, 12:40 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda wilayah empat RT di RW 012, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2019) lalu.

Keempat RT itu, yakni RT 07, 08, 09, dan 011. Banjir setinggi sekitar 30 sentimeter menggenang wilayah tersebut.

Yazid, warga RT 08 mengatakan, sejak 2002, banjir di wilayahnya sudah tidak pernah terjadi.

Baru pada Jumat lalu, banjir kembali menggenang imbas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang bersinggungan dengan saluran penghubung menuju Kali Sunter.

"Sejak 2002 kita sudah tidak pernah banjir, karena waktu itu kali yang lama yang kecil itu diperlebar. Nah, kita kaget kemarin Jumat kok banjir, ya mungkin karena ada proyek itu," kata Yazid di lokasi, Senin (4/11/2019).

Yazid khawatir banjir kembali terjadi, sebab proyek kereta cepat masih berlangsung.

"Ya khawatir, kalau hujan deras kita takut nanti banjir lagi. Tidak tinggi sih kemarin, cuman kan repot mau kemana-mana susah," ujar Yazid.

Siti, warga lainnya berharap proyek kereta cepat bisa segera selesai dan saluran yang terdampak proyek bisa segera normal kembali.

"Jangan banjir lagi, cepat-cepat selesai lah. Kita di sini biasanya sudah tidak banjir, kemarin banjir masuk rumah kena kursi segala macam," ujar Siti.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar meminta pelaksana proyek kereta cepat segera menormalisasi saluran yang tertumpuk tanah akibat proyek.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah alat berat tengah dalam proses normalisasi saluran yang tertumpuk tanah. Tumpukan tanah pada permukaan saluran masih terlihat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com