Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Ormas yang Palak Pedagang Pakai Golok di Bekasi Juga Ikut Demo Viral Minta Jatah Parkir

Kompas.com - 05/11/2019, 19:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - MA (43), pria yang diringkus polisi karena memalak sejumlah uang ke pedagang di Medan Satria merupakan anggota ormas di Kota Bekasi.

Ia bahkan sempat jumawa dengan menyebut-nyebut nama ormas tempatnya bernaung untuk mengancam pedagang yang ia palak.

"Memang MA adalah anggota dari salah satu ormas. Saya tidak bisa sebutkan ormasnya karena dia oknum. Dan pada saat itu juga dia membawa-bawa nama ormas tersebut untuk meminta parkiran," jelas Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Arman kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2019) sore.

Arman juga membenarkan bahwa MA merupakan salah satu anggota ormas yang ikut unjuk rasa pada 23 Oktober 2019 di SPBU Narogong, Rawalumbu.

"Iya, benar (MA anggota ormas yang unjuk rasa saat itu)," kata dia.

Unjuk rasa itu dihadiri beberapa ormas di Kota Bekasi, yang secara umum meminta agar ormas-ormas diberdayakan dengan diberikan jatah pengelolaan parkir minimarket.

Baca juga: Anggota Ormas Minta Uang Parkir Pakai Golok di Bekasi

Selama unjuk rasa, beberapa praktik intimidasi oleh anggota ormas terhadap pengusaha minimarket terlihat.

Video intimidasi itu kemudian viral dan belakangan ini memantik polemik dengan Pemerintah Kota Bekasi. Pemerintah khawatir, citra Kota Bekasi tercoreng sebagai kota preman.

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKPB Eka Mulyana menyebut, MA sehari-hari berdiam di pertokoan tersebut, yakni pertokoan Harapan Baru. Ia bukan juru parkir resmi. Ke mana-mana, ia selalu membawa golok.

Mulanya, MA memalak S, pedagang di ruko tersebut sejumlah uang. Sontak, S menyodorkan Rp 150.000 kepadanya.

"Dikasih Rp 150.000 dia enggak mau. Dia ancam minta lebih. Oleh korban ditolak," kata Eka, Selasa sore.

Baca juga: Ribut Ormas Kelola Parkir Minimarket, Ini Alasan Pemkot Bekasi Terbitkan Surat Tugas

"Dia mengakunya untuk kebutuhan pribadi, tapi pada saat melakukan (ancaman dengan golok) dalam keadaan mabuk juga," tutup dia.

Isu ormas yang ditengarai melancarkan aksi premanisme tengah menghangat di Bekasi, menyusul viralnya video yang menampilkan aksi unjuk rasa beberapa ormas di Kota Bekasi menuntut "jatah" parkir minimarket.

Dalam video tersebut, terlontar serangkaian tuntutan dari anggota-anggota ormas agar Pemerintah Kota Bekasi dan pengusaha minimarket "bekerja sama" dengan ormas agar mereka berhak menarik tarif parkir di minimarket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com