Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Bakso Korban Salah Tangkap Polisi Belum Berani Berjualan Lagi

Kompas.com - 08/11/2019, 18:29 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AE, penjual bakso yang ditangkap polisi karena dikira pengedar narkoba, masih mengalami trauma setelah jadi korban salah tangkap itu.

Ia ditangkap saat sedang mengunduh film lewat ponselnya dengan memanfaatkan wifi gratis di depan sebuah toko di Jakarta Barat, Rabu (6/11/2019) lalu. 

Setelah AE diperiksa dan dinterogasi, polisi yakin bahwa AE bukan orang yang mereka incar. Dia lalu dibebaskan.

Peristiwa penangkapan AE terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Rekamannya kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Ditangkap dan Dikira Pengedar Narkoba, Tukang Bakso Ini Trauma dan Takut dengan Polisi

Sejak peristiwa salah tangkap itu hingga hari ini, AE belum berani berdagang bakso lagi. Lokasi dagang baksonya berdekatan dengan tempat dia ditangkap.

Dia mengaku masih trauma untuk kembali ke lokasi tersebut.

Sehari-hari AE merupakan tukang bakso dan penjaga toko sepatu.

Dia kini hanya mengurung diri di kontrakannya di Jalan Lingkungan III, Tegal Alur, Jakarta Barat. Dia tinggal bersama istrinya yang sedang hamil.

AE menutup pintu kontrakannya.

Tetangga kiri-kanan yang berada di lingkungan itu bersimpati dengan kondisinya dan membantu dia dengan memberi makanan.

"Kalau makanan itu dapat kiriman aja dari tetangga dan saudara," ucap AE.

"Jika keluar kontrakan ditanya-tanya orang, yang tadinya sudah mau melupakan traumanya malah ditanya kembali," tambah AE.

Ada yang menyarankan agar dia pulang ke kampungnya di Kuningan Jawa Barat.

"Saya disaranin orang kampung, nelepon, katanya pulang aja dulu, nenangin pikira. Kampung saya di Jawa Barat, Kuningan," ucap AE.

Ia pun ingin sekali pulang tetapi karena tidak ada biaya dia memilih berdiam diri di kontrakan.

"Kalau ada biaya sih pengen, cuma kan biaya nggak ada. Sudah nggak dagang bakso juga kan," ujar AE.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com