Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Petakan Daerah Rawan Banjir dan Angin Kencang di Kabupaten Tangerang

Kompas.com - 15/11/2019, 10:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan, ada beberapa daerah rawan bencana sepanjang musim hujan di Kabupaten Tangerang.

"Di bulan November ini, terutama di wilayah (kecamatan) Legok, Jambe, Curug, Panongan, Kelapa Dua, Harus berhati-hari karena sering terjadi angin kencang," jelas dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Sedangkan untuk daerah rawan banjir, lanjut Kosrudin, berada di wilayah Pantai Utara Kabupaten Tangerang, Tanjung Burung dan Jalan Sudirman Tigaraksa.

Kosrudin menjelaskan, banjir yang terjadi di beberapa wilayah merupakan banjir kiriman dari meluapnya sungai Cisadane. Air dari hulu sungai Cisadane berasal dari kiriman air Kabupaten Bogor.

Sedangkan wilayah Tigaraksa, lebih banyak disebabkan oleh pendangkalan drainase.

Baca juga: BPBD Tangerang Ingatkan Masyarakat soal Cuaca Buruk pada Musim Hujan

Kosrudin mengatakan, Pemda Tangerang saat ini sedang berupaya menghilangkan pendangkalan tersebut dengan cara membersihkan endapan saluran drainase.

"Sekarang sedang terjadi pengerukan kali untuk antisipasi banjir," jelas dia.

BPBD Kabupaten Tangerang sendiri, kara dia, sudah menyiagakan pasukan dan alat kelengkapan seperti motor tempel, perahu karet dan alat pemotong kayu.

"Kami sudah siap semua, sudah kami arahkan on time 24 jam," katanya.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Tangerang juga mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi kondisi bencana di musim penghujan.

Kosrudin mengingatkan agar masyarakat bersiap mengantisipasi bencana alam di musim penghujan.

Baca juga: BPTJ Pastikan Jalan Berbayar Mulai Diterapkan pada 2020 di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang

"Harus berhati-hati karena sering terjadi angin kencang," ujar dia.

Kosrudin mengatakan, bencana sulit dihindari, tetapi yang bisa dilakukan pengurangan risiko bencana oleh masyarakat sendiri.

Dia mengimbau agar pohon dekat rumah yang kira-kira sudah lapuk untuk ditebang agar mengurangi risiko tertimpa pohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com