Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Minta Kasus Hepatitis A di SMPN 20 Depok Ditangani Serius

Kompas.com - 21/11/2019, 17:53 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua DRPD Kota Depok TM Yusufsyah Putra meminta kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat untuk bertindak serius dan cepat menangani kasus mewabahnya penyakit hepatitis A yang menyerang 40 siswa SMP Negeri 20 Depok.

"Perlu penanganan secara serius dan cepat untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi," kata Putra di Depok, Kamis (21/11/2019), seperti dikutip Antara.

Ia berharap Dinas Kesehatan segera mengetahui apa penyebabnya hingga murid SMPN 20 Depok dalam waktu seminggu begitu banyak terserang penyakit Hepatitis A hingga mencapai 40 siswa.

"Perlu segera tahu penyebabnya dan ditanganinya dengan tepat, sehingga tidak menyebar ke siswa lainnya," katanya.

Baca juga: Menkes: 72 Orang di Depok Terjangkit Hepatitis A

Putra menyayangkan mengapa begitu banyak siswa yang terserang penyakit hepatitis A tersebut, apakah dari makanan atau pola hidup yang tidak sehat sehingga penularannya begitu cepat.

Seharusnya, kata dia, pihak sekolah dan Dinkes bertindak cepat untuk mengetahui penyebabnya agar tidak semakin banyak yang terserang virus hepatitis A di sekolah tersebut.

"Seharusnya Dinkes mengambil langkah-langkah yang tepat sebelum penyakit tersebut menular kepada siswa lebih banyak lagi. Apalagi ini sudah seminggu lamanya," katanya.

Hal senada dikatakan Bakal Calon Wali Kota Depok dari PKS Amri Yusra. Ia meminta pemerintah kota Depok segera bertindak untuk menangani kasus ini agar tidak semakin meluas.

"Kepada para pasien dan keluarganya saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan berdoa musibah ini bisa segera berlalu. Saya berharap masalah ini bisa segera diselesaikan secara cepat dan tuntas," kata.

Menurut Amri, pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan dan Pendidikan dan Dinas Pendidikan perlu segera menyampaikan hasil kerjanya menangani masalah tersebut.

"Apalagi Kejadian ini sudah lebih dari seminggu, namun belum ada penyelesaiannya," katanya.

Ia menambahkan, dengan perangkat sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki Pemkot Depok, seharusnya Dinkes Kota Depok bisa segera menyelesaikan persoalan ini sampai tuntas.

Amri mengatakan, karena peristiwa ini merupakan musibah dan cukup banyak korban, ia berharap pemerintah Kota Depok dapat membantu sepenuhnya korban yang terjangkit dengan membebaskan biaya pengobatan.

Hal itu sebagai wujud perhatian dan empati terhadap korban.

Amri mendoakan jumlah korban tidak bertambah dan yang terjangkit virus segera sembuh, bisa beraktivitas kembali seperti semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com