Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran PKL Senen Akan Kembali Merugi jika Pindah ke Pasar Kenari....

Kompas.com - 23/11/2019, 12:47 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana akan merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di bahu Jalan Senen Raya ke Pasar Kenari, Jalan Kramat, Jakarta Pusat pada awal Desember 2019.

Adanya relokasi itu disebabkan banyak keluhan warga yang melintas di kawasan Senen. Warga mengeluhkan PKL ini menjajakan dagangannya di bahu jalan hingga memakan setengah badan Jalan Raya Senen itu.

Hal itu kerap menimbulkan kemacetan dan membuat semrawut jalan di kawasan itu.

Pemerintah Kota Jakpus telah menyiapkan 108 kios untuk 104 pedagang yang nantinya akan direlokasi ke Pasar Kenari.

Penolakan Pedagang

Rencana relokasi itu kemudian ditolak PKL Senen. Adapun PKL yang berjualan di bahu jalan ini sebenarnya imbas dari kebakaran Pasar Senen pada tahun 2014 lalu.

Ketua Asosiasi Pedagang Jakarta Raya, Ahmad Dahlah mengaku kecewa atas kebijakan Pemerintah Jakarta Pusat terkait relokasi itu.

Dia menilai, Pasar Kenari tidak cocok bagi pedagang pakaian bekas. Pasalnya, Pasar Kenari dikenal warga sebagai tempat menjual peralatan listrik.

“Kecewa sekali kami, Pasar Kenari bukan segmen pasar kami. Kami segmen pasarnya pakaian bekas bukan listrik,” ujar Ahmad Dahlah, di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: PKL Sudah 3 Tahun Minta Direlokasi ke Pasar Senen Blok III

Menurut dia, jika para pedagang Senen direlokasi ke Pasar Kenari, maka akan sepi pembeli. Para pedagang akan bangkrut.

Meski telah dijamin PD Pasar Jaya, bahwa Pasar Kenari akan tetap ramai denagn bantuan promosi ke masyarakat, tetapi para PKL ini tetap tidak percaya dan khawatir akan merosotnya keuntungan mereka.

Ahmad pun berkaca pada tahun 2017. Saat itu para PKL Senen direlokasi ke Pasar Kenari. Namun, mereka gulung tikar lantaran tidak adanya pembeli.

“Kalau kami dipindah ke Pasar Kenari sama aja seperti membunuh para pedagang. Sampai kapan pun tak akan ada pembeli kalau kami di sana. Kami butuh makan, ini kepentingan hajat orang banyak,” ucap Ahmad.

Minta Direlokasi ke Pasar Senen Blok III

Menurut Ahmad, para PKL lebih tepat direlokasi ke berjualan di Pasar Senen Blok III.

"Kami maunya direlokasi ke Pasar Senen Blok III karena segmen pasar kami di situ. Dibandingkan ke Pasar Kenari yang tidak sesuai dengan segmen pasar kami,” ujar Ahmad.

Ahmad mengatakan, sejak para pedagang terkena imbas kebakaran Pasar Senen pada tahun 2014 lalu, mereka kerap meminta direlokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com