Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tangerang Dikhawatirkan Jadi Tempat Transit Perdagangan Orang

Kompas.com - 25/11/2019, 14:39 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kota Tangerang, di mana Bandara Internasional Soekarno-Hatta berdiri, dikhawatirkan menjadi tempat transit tindak kejahatan perdagangan orang (TPPO) ke luar negeri.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tangerang Irna Rudiana mengatakan, kekhawatiran tersebut dirasa wajar mengingat Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang Indonesia ke luar negeri berada di wilayah Pemerintahan Kota Tangerang.

"Di Bandara (Soekarno-Hatta pernah) ada (TPPO), jadi daerah kami khawatirnya jadi tempat transit," ujar dia saat ditemui di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (21/11/2019).

Untuk itu, lanjut Irna, tim TPPO yang segera dibentuk Pemkot Tangerang. Akan ada program khusus pencegahan TPPO yang melibatkan masyarakat.

Baca juga: Kementerian PPPA Sebut RI sebagai Negara Pengirim, Transit, dan Tujuan TPPO

"Kami jaga dengan perlindungan anak dan perempuan berbasis masyarakat," jelas dia.

Perlindungan berbasis masyarakat yang dimaksud adalah membentuk komunitas masyarakat peduli yang akan melaporkan TPPO ke kelurahan atau tingkat kecamatan untuk diberikan tindakan sesegera mungkin.

"Supaya ada kasus biar ada yang lapor ke tingkat kecamatan dan tingkat kota," jelas dia.

Laporan selanjutnya diserahkan ke pihak berwajib yang berwenang dalam bidang penegakan hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan.

Baca juga: Imigrasi Soekarno-Hatta Akui Sulit Deteksi Perdagangan Manusia lewat Pengantin Pesanan

Sebelumnya, Irna Rudiana mengatakan bahwa Kota Tangerang akan segera membentuk tim Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Irna mengatakan, pembentukan tersebut merupakan program dari Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) yang mengkategorikan TPPO sebagai kejahatan luar biasa.

"Ini termasuk Extraordinary Crime, TPPO salah satu di antara, dampaknya ke masyarakat besar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com