JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta berencana melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham pada tahun 2022.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, rencana go public ini bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan informasi kepada publik sekaligus mendapatkan dana segar dari publik.
Saat ini, PT MRT Jakarta telah menerapkan kebijakan keterbukaan informasi yang diunggah melalui laman resmi MRT Jakarta.
Selain itu, menurut William, perolehan laba perusahaan tergolong sehat dan masuk dalam kategori perusahaan yang dapat melakukan IPO. PT MRT Jakarta juga ditargetkan mengelola jalur MRT sepanjang 230 kilometer hingga 2030 mendatang.
Baca juga: MRT Jakarta Buka Peluang Lepas Saham ke Publik
"Kalau selama 3 tahun berturut-turut keuangan kami seperti ini, kami bisa IPO. Kami ingin governance bagus, maka publik harus kontrol. Sekarang saja laporan keuangan kami taruh di website, tidak ditutup-tutupi, sehingga ada budaya akuntabel," ungkap William di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
William mengungkapkan, perusahaan telah berkoordinasi dengan sejumlah ahli IPO guna penerapan perencanaan tersebut.
"Kami sudah diskusi dengan beberapa ahli soal (IPO). Salah satu syaratnya (penerapan IPO) adalah tiga tahun berturut-turut, kami bisa meraih laba dengan konsisten naik," ungkap William.
Sebelumnya diketahui, PT MRT Jakarta meraup keuntungan senilai Rp 60-70 miliar pada tahun pertama operasional. Keuntungan diperoleh dari pendapatan non-farebox seperti iklan, telekomunikasi, naming right atau penamaan stasiun, dan penyewaan ruang ritel.
Baca juga: MRT Jakarta Raup Laba Rp 70 Miliar di Tahun Pertama Beroperasi
Sementara itu, pendapatan farebox atau dari tiket mencapai Rp 180 miliar dengan catatan jumlah penumpang per hari sebanyak 90.000 orang.
Pendapatan dari tiket ini masih disubsidi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam sembilan bulan beroperasi, total subsidi senilai Rp 560 miliar.
PT MRT Jakarta menargetkan dapat mendapatkan laba sebesar Rp 200-250 miliar pada tahun 2020, dan keuntungan sebesar Rp 300-350 miliar pada 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.