Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajukan Anggaran Rp 26 Juta untuk Satu Tenda, Dinsos DKI Dicecar Komisi E

Kompas.com - 09/12/2019, 14:38 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sosial DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar untuk pengadaan 100 tenda bagi para pengungsi yang terdampak bencana di Jakarta.

Anggaran ini dibahas kembali dalam rapat mengenai rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2020 bersama Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Senin (9/12/2019).

Saat rapat berlangsung, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Tarmijo Damanik dicecar berbagai pertanyaan soal rencana pengadaan tenda ini.

Menurut komisi E, banyak kejanggalan pada pengajuan anggaran tersebut sebab Dinsos DKI Jakarta tak bisa menjelaskan spesifikasi yang dimiliki tenda dengan anggaran besar ini.

Padahal dari segi ukuran per unit tenda tersebut hanya berukuran 5 x 10 meter.

Baca juga: Sempat Akan Ditangguhkan, Anggaran Fantastis Gulkarmat Akhirnya Disahkan Juga

"Coba bapak jelaskan spesifikasinya perbedaan yang tahun lalu dan yang sekarang," ucap Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco, di ruang rapat Komisi E, lantai 2, Gedung DPRD DKI.

Ketika ditanya, Damanik tak bisa menjawab secara spesifik mengenai hal tersebut. Alasannya spesifikasinya belum tersedia dalam e-katalog.

"Yang sekarang belum masuk di e-katalog tapi sudah ada gambarnya di sini," jelasnya.

Beberapa anggota Komisi E geram dan mencecar dengan berbagai pertanyaan karena menganggap Damanik tak bisa menjelaskan mengenai spesifikasi tenda.

Baca juga: BPBD DKI Usulkan Anggaran Simulator Bencana Berteknologi Canggih Senilai Rp 12 Miliar

"Kita sudah pembahasan seperti ini beberapa hari. Sudah kita pending tapi bapak enggak bisa meyakinkan kita. Ini patut kita duga bapak tidak terlalu menghargai forum ini, harusnya sudah bapak siapkan. Kalau kami minta soal spek apa perbedaan gambarkan saya pikir bisa singkat. Bapak enggak bisa jawab," tandas Sekretaris Komisi E Johnny Simanjuntak.

“Woy spesifikasi. Spesifikasi tenda, dari tadi muter - muter terus,” cecar Basri Baco.

Damanik akhirnya menjelaskan berbagai spesifikasi yang dimiliki oleh tenda seharga Rp 26 juta per unit itu.

Baca juga: DPRD DKI Soroti Usulan Anggaran Sistem Informasi Potensi Bencana Senilai Rp 8 Miliar

Tenda tersebut memiliki ukuran 5 x 10 meter, terpal 550 polyster jaring, tebal 44 milimeter. Tenda itu juga disebut tahan api dan kedap air.

"Tahan api kedap air fungsi tempat tinggal sementara. Lalu pengait huk menjadi penguat. Pintu dua sisi memanjang dua pintu kiri kanan. Atap samping ada logo Pemprov DKI Jakarta," tuturnya.

Meski demikian, Komisi E pada akhirnya hanya mengabulkan anggaran untuk tenda Rp 16 juta per unit.

Dari 100 tenda yang diminta pun hanya 30 unit yang disetujui.

"Saya akan menolak karena BPAD dan BPKD juga bilang ini di luar anggaran. Jadi saya tolak yang Rp 26 juta. Hanya (mengabulkan) Rp 16 juta untuk 30 unit," tutup Ketua Komisi E Iman Satria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com