Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azura Luna Mengaku Keturunan Orang Kaya, Punya Rumah dengan Belasan Kamar di Luar Negeri

Kompas.com - 13/12/2019, 08:11 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipu kelas kakap asal Indonesia, Azura Luna, sempat mengaku bahwa dirinya merupakan salah satu orang yang sangat kaya.

Azura selalu berkisah bahwa ibunya memiliki harta yang banyak sehingga dirinya akan mewarisi aset yang melimpah.

Bahkan, kepada pengusaha sampanye berinisial kepada L (60), Azura mengaku punya rumah dengan belasan kamar di luar negeri.

“Bahwa ibunya ada di luar negeri punya rumah berapa belas kamar. Kita sampai sekarang enggak tahu dia ibunya siapa, macam–macam lah bohongnya,” kata L saat dikonfirmasi, Kamis (12/12/2019)

Namun, pada akhirnya Azura mengaku bahwa dia tidak punya seorang ayah. Karena alasan itulah dia meminta kepada L dan suami agar diangkat sebagai anak pada 2002 lalu.

Baca juga: Azura Luna Kerap Mengaku Jadi Anak Angkat Pemilik Rumah Mewah di Kemang

Meski demikian L mengendus ada sesuatu yang tidak beres. Dia menduga Azura hanya mencari alasan untuk dijadikan anak angkatnya agar dapat didukung dalam segi ekonomi.

L sudah lebih dahulu membaca niat buruk tersebut sehingga dia menolak mengangkat Azura jadi anaknya.

Walaupun menolak, L tetap mengizinkan Azura menggunakan alamat rumah yang berada di perumahan Kemang, Jakarta Selatan untuk dimasukkan sebagai data domisili pada KTP.

Namun, L pun berujar bahwa Azura tidak pernah sekalipun menginap di rumahnya. Azura disebut hanya pernah mampir lima kali sebelum akhirnya pergi ke Hong Kong.

Sebelumnya Azura Luna kini sedang diperbincangkan di media atas kasus penipuannya.

Perempuan asal Indonesia ini dikenal sebagai penipu ulung. Dengan tipu dayanya, dia dapat mengelabui beberapa pengusaha di berbagai negara.

Baca juga: Kisah Azura Luna, WNI asal Kediri yang Disebut Lakukan Penipuan di Hong Kong

Azura juga melakukan penipuan dengan modus berjualan tas palsu, perhiasan, hingga menggelapkan sejumlah uang.

Dia pun dikenal lihai berkamuflase di lingkungan orang kalangan atas dengan cara menghadiri acara–acara yang kerap didatangi borjuis.

Di acara itulah dia mengumbar kisah bahwa dia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia sehingga para korbanya percaya.

Kini, pelan-pelan kedoknya terbuka pascakepolisian Hong Kong membongkar kasus penipuan yang Azura lakukan selama ini.

Penyidikan tersebut dilakukan atas dasar laporan dari beberapa orang yang menjadi korban Azura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com